'Ceraikan' Taiwan, PM Kepulauan Solomon Ditolak Wapres AS

Rabu, 18 September 2019 - 08:50 WIB
Ceraikan Taiwan, PM Kepulauan Solomon Ditolak Wapres AS
'Ceraikan' Taiwan, PM Kepulauan Solomon Ditolak Wapres AS
A A A
WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence menolak untuk bertemu dengan pemimpin Kepulauan Solomon untuk membahas kemitraan pembangunan. Penolakan itu terjadi setelah pulau di Pasifik itu memutuskan hubungan dengan Taiwan dalam mendukung China.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare telah meminta Pence untuk mengadakan pertemuan sejak Juli lalu. Pertemuan itu rencana akan dilangsungkan di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New Yor atau sesudahnya di Washington.

“Tetapi keputusan Kepulauan Solomon untuk mengubah pengakuan diplomatiknya dari Taiwan ke Republik Rakyat China memiliki konsekuensi. Mereka menyakiti hubungan yang kuat secara historis dengan melakukan ini," kata pejabat yang minta identitasnya dirahasiakan.

"Ini adalah kemunduran, dan (pengakuan) ini memprioritaskan keuntungan jangka pendek dengan China atas komitmen jangka panjang dengan AS," imbuh pejabat itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/9/2019).

Amerika Serikat menjunjung tinggi apa yang dikenal sebagai kebijakan "satu-Cina", yang secara resmi mengakui Beijing dan bukan Taipei, sembari membantu Taiwan.

Pence dan pejabat lain dalam pemerintahan Presiden Donald Trump telah mengkritik China atas apa yang mereka sebut sebagai "perangkap utang" ke negara-negara kecil, mendorong mereka ke dalam utang. Namun China membantah tuduhan itu.

"Negara-negara yang menjalin hubungan lebih dekat dengan China terutama karena harapan atau ekspektasi bahwa langkah seperti itu akan merangsang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur sering menemukan diri mereka lebih buruk dalam jangka panjang," kata pejabat AS kepada Reuters.

Setelah berbicara via telepon pada bulan Juli lalu dengan Pence, Sogavare mengiriminya sepucuk surat, mengatakan bahwa ia "cenderung memilih" untuk meminta Kabinetnya menunda keputusan tentang hubungan Taiwan sampai akhir tahun ini.

Sogavare menekankan bahwa ia membutuhkan bantuan dari Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Jepang dan Taiwan untuk mengembangkan infrastruktur - masalah dalam negeri yang kritis bagi pemerintahnya - menurut salinan surat yang didapatkan oleh Reuters.

Pada hari Selasa, Beijing mengatakan bahwa Kepulauan Solomon akan memiliki peluang pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah memutuskan hubungan dengan Taiwan.

Pulau Solomon, mantan protektorat Inggris yang merupakan rumah bagi sekitar 600.000 orang, telah mencari kemungkinan peralihan hubungan sejak pemilihan umum pada bulan April.

Kepulauan Solomon adalah negara keenam yang beralih kesetiaan ke China sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa di Taiwan pada tahun 2016. Taiwan yang memerintah sendiri menuduh China - yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya - berusaha ikut campur dalam pemilu mendatang. (Baca juga: Taiwan Kembali Kehilangan Aliansi )

Setelah keputusan Kepulauan Solomon, Taiwan memiliki hubungan formal dengan hanya 16 negara, banyak dari mereka adalah negara-negara kecil dan kurang berkembang di Amerika Tengah dan Pasifik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6681 seconds (0.1#10.140)