Taliban Klaim Dalangi Pemboman di Lokasi Kampanye Presiden Afghanistan
A
A
A
KABUL - Taliban mengaku berada di balik serangan bom bunuh diri di kota Charikar, Ibu Kota Provinsi Parwan, yang berada di utara Kabul. Serangan itu terjadi di dekat lokasi kampanye, di mana Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani turut hadir dalam acara tersebut.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, serangan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri Taliban dengan sepeda motor. Target serangan itu, papar Zabihullah, adalah pasukan pengawal Presiden.
"Di Parwan, pembom itu menargetkan para pengawal presiden yang melindungi Ghani dan rapat umum, bersama dengan anggota pasukan keamanan lainnya. Tidak segera diketahui apakah ada penjaga Ghani yang termasuk dalam korban," ucap Zabihullah, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (17/9).
Sebelumnya, ajudan Ghani mengatakan, pemimpin Afghanistan itu selamat dan tidak mengalami luka apapun. "Presiden tidak terluka," ucap ajudan Ghani.
Sementara itu, pihak rumah sakit Provinsi Parwan mengatakan, selain 24 orang tewas, serangan itu juga turut melukai setidaknya 31 orang. Pihak rumah sakit menyebut jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, mengingat banyaknya korban yang menderita luka berat.
"Perempuan dan anak-anak ada di antara mereka dan sebagian besar korban tampaknya adalah warga sipil. Ambulans masih beroperasi, dan jumlah korban mungkin meningkat," kata juru bicara rumah sakit Provinsi Parwa, Abdul Qasim Sangin.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, serangan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri Taliban dengan sepeda motor. Target serangan itu, papar Zabihullah, adalah pasukan pengawal Presiden.
"Di Parwan, pembom itu menargetkan para pengawal presiden yang melindungi Ghani dan rapat umum, bersama dengan anggota pasukan keamanan lainnya. Tidak segera diketahui apakah ada penjaga Ghani yang termasuk dalam korban," ucap Zabihullah, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (17/9).
Sebelumnya, ajudan Ghani mengatakan, pemimpin Afghanistan itu selamat dan tidak mengalami luka apapun. "Presiden tidak terluka," ucap ajudan Ghani.
Sementara itu, pihak rumah sakit Provinsi Parwan mengatakan, selain 24 orang tewas, serangan itu juga turut melukai setidaknya 31 orang. Pihak rumah sakit menyebut jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, mengingat banyaknya korban yang menderita luka berat.
"Perempuan dan anak-anak ada di antara mereka dan sebagian besar korban tampaknya adalah warga sipil. Ambulans masih beroperasi, dan jumlah korban mungkin meningkat," kata juru bicara rumah sakit Provinsi Parwa, Abdul Qasim Sangin.
(esn)