Cerita di Balik Foto Horor 'Falling Man' dalam Serangan 9/11 di AS

Sabtu, 14 September 2019 - 18:25 WIB
Cerita di Balik Foto Horor Falling Man dalam Serangan 9/11 di AS
Cerita di Balik Foto Horor 'Falling Man' dalam Serangan 9/11 di AS
A A A
NEW YORK - Ketika serangan teroris melanda menara kembar World Trade Center (WTC) New York, Amerika Serikat (AS) 11 September 2001 atau dikenal sebagai serangan 9/11, banyak surat kabar menerbitkan gambar-gambar horor. Salah satunya adalah foto seorang pria jatuh dari menara kembar yang dijuluki sebagai "Falling Man".

Banyak foto mengungkap sekitar 200 orang yang jatuh dari menara kembar dan tewas. Itu adalah adegan mengerikan ketika ribuan orang menonton dari jalan-jalan New York dan dari siaran televisi. Dari sekian foto tersebut, satu foto dianggap paling kontroversial, yakni foto "Falling Man".

Setelah The New York Times memuat foto itu di halaman tujuh pada hari berikutnya setelah serangan 9/11, kecaman bermunculan. Foto itu dianggap "mengganggu", "eksploitatif", dan "voyeuristik".

Pada hari-hari menyedihkan setelah serangan teroris yang dituduhkan terhadap al-Qaeda dengan korban tewas hampir 3.000 orang, gambar kepahlawanan dan kemenangan di tengah-tengah tragedi menghiasi halaman depan surat kabar.

Tetapi seiring berjalannya waktu, ada seruan agar fotografer AP, Richard Drew, yang mengambil foto "Falling Man" diselidiki. Seruan itu tak lain karena ada misteri siapa sosok "Falling Man" atau "Manusia yang Jatuh" dan apa cerita dari foto itu.

Foto itu diambil pada pukul 09.41.15. Foto menggambarkan pria tersebut jatuh dari menara utara WTC. Dia jatuh setelah diyakini terperangkap di salah satu lantai atas.

Meskipun upaya telah dilakukan untuk mengidentifikasi pria itu secara formal, tidak ada yang terbukti berhasil.

Reporter Globe and Mail, Peter Cheney, yang awalnya ditugaskan untuk memecahkan misteri itu, mendapati pria itu berasal dari Amerika Latin, dengan janggut, celana hitam dan tunik putih; mirip pekerja restoran.

Mungkin saja pria itu bekerja di Windows on the World, sebuah restoran di puncak menara utara WTC yang kehilangan 79 karyawannya.

Mungkin juga ia bekerja di layanan katering Forte Food, yang kehilangan 21 karyawan, yang sebagian besar adalah orang India, Arab, dan Amerika Latin. Banyak yang berambut cepak dan berjanggut.

Salah satu pria yang paling sering dikaitkan dengan adegan "Falling Man" adalah Norberto Hernandez, yang bekerja di Windows on the World sebagai koki kue.

Cheney mengambil foto itu untuk saudara lelakinya, Tino, dan saudara perempuannya, Milagros, yang sama-sama mengidentifikasi "Falling Man" adalah Norberto.

Dia kemudian mencoba menunjukkan gambar itu kepada istri Norberto, Eulogia, yang menolak untuk berbicara dengannya atau mengonfirmasi identitas "Falling Man". Dengan tidak ada tempat lain untuk pergi, Cheney membawa foto itu ke pemakaman Norberto dan menunjukkannya kepada yang tertua dari tiga putrinya, Jacqueline.

Dia melihat foto itu, lalu menjawab dengan marah. ”Sialan itu bukan ayah saya,” tulis majalah Esquire, mengutip Jacqueline.

Gambar itu telah memecah keluarga Norberto Hernandez. "Mereka mengatakan ayah saya akan pergi ke neraka karena dia melompat," kata Catherine, salah satu anak perempuan Norberto.

"Di internet. Mereka bilang ayah saya dibawa ke neraka bersama iblis. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan jika itu adalah dia," ujarnya.

Eulogia Hernandez juga menolak untuk percaya bahwa sosok "Falling Man" itu adalah suaminya.

Tetapi satu-satunya fitur yang membedakan "Falling Man" dan bisa menjadi kunci untuk menemukan identitasnya adalah kaus oranye terang yang ia kenakan di bawah jubahnya, yang terlihat di sejumlah 12 foto yang dibidik oleh Drew.

"Saya mendandaninya," kata Eulogia. "Setiap pagi. Pagi itu, saya ingat. Dia mengenakan pakaian dalam Old Navy. Hijau. Dia memakai kaus kaki hitam. Dia memakai celana biru: jeans. Dia memakai arloji Casio. Dia mengenakan kemeja Old Navy. Biru. Suami saya tidak punya baju oranye," ujarnya.

Seseorang yang secara teratur mengenakan kaos oranye, adalah Jonathan Briley. Briley juga bekerja di Windows on the World. Rekan-rekan kerjanya percaya bahwa sosok "Falling Man" adalah dia.

Saudaranya, Timotius, yang ditugaskan untuk mengidentifikasi saudaranya, mengenalnya dengan sepatunya; atasan hitam panjang, mirip dengan yang digambarkan.

Menurut saudara perempuan Jonathan, Gwendolyn, ia menderita asma dan asap yang mengepul membuatnya sulit untuk bernapas.

Dia memakai kaus oranye begitu sering sehingga Timothy biasa menggodanya tentang hal itu. "Kapan Anda akan menyingkirkan baju oranye itu, Slim?," katanya mengenang korban.

Sosok "Falling Man" sampai sekarang tak terpecahkan. Sebaliknya, setiap investigasi untuk mengidentifikasi sosok pria itu hanya memicu kemarahan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4914 seconds (0.1#10.140)