Tanam Alat Pengintai Dekat Gedung Putih, Israel Dituduh Mata-matai Trump

Kamis, 12 September 2019 - 22:58 WIB
Tanam Alat Pengintai Dekat Gedung Putih, Israel Dituduh Mata-matai Trump
Tanam Alat Pengintai Dekat Gedung Putih, Israel Dituduh Mata-matai Trump
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa dalam dua tahun terakhir Israel kemungkinan besar berada di belakang penempatan perangkat pengawasan ponsel yang ditemukan di dekat Gedung Putih dan lokasi sensitif lainnya di sekitar Washington.

Miniatur perangkat spionase, yang dikenal sebagai StingRays, mirip seperti menara seluler biasa. Perangkat ini bisa melacak lokasi, mengetahui identitas pengguna ponsel hingga menyadap.

Berdasarkan analisis forensik yang terperinci, FBI dan agen-agen lain yang menyelidiki kasus ini merasa yakin jika agen-agen Israel yang menempatkan perangkat tersebut.

"Sangat jelas bahwa Israek bertanggung jawab," ujar seorang mantan pejabat senior intelijen seperti disitir dari Politico, Kamis (12/9/2019).

Perangkat ini kemungkinan dimaksudkan untuk memata-matai Presiden Donald Trump serta para pembantu utamanya dan rekan terdekat. Namun tidak diketahui apakah upaya ini berhasil atau tidak.

"Orang-orang yang berada di lingkaran itu sangat ditargetkan," kata seorang mantan pejabat Trump.

Meski hubungan Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Israel sangat hangat dan banyak membuat langkah kebijakan yang menguntungkan bagi pemerintah negara Zionis itu, namun itu tampaknya tidak menutup keagresifan Israel.

"Israel cukup agresif dalam operasi pengumpulan intelijen mereka," ucap seorang mantan pejabat intelijen senior.

"Mereka semua tentang melindungi keamanan negara Israel dan mereka melakukan apapun yang mereka rasa harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan itu," imbuhnya.

Namun tidak seperti kebanyakan aksi spionase asing yang terbongkar di wilayah AS, pemerintah Trump tidak menegur pemerintah Israel. Bahkan tidak ada konsekuensi atas perilaku Israel tersebut.

Seorang mantan pejabat senior intelijen mencatat bahwa setelah FBI dan agen-agen lain menyimpulkan bahwa Israel kemungkinan besar bertanggung jawab atas perangkat itu, pemerintahan Trump tidak mengambil tindakan untuk menghukum atau bahkan secara pribadi memarahi pemerintah Israel.

"Reaksinya sangat berbeda dari pada pemerintahan terakhir," kata mantan pejabat itu.

"Dengan pemerintah saat ini, ada satu set perhitungan yang berbeda dalam hal mengatasi ini," imbuhnya.

Mantan pejabat intelijen senior itu mengkritik bagaimana pemerintahan Trump menangani masalah ini, berkomentar tentang perbedaan yang mencolok dari pemerintahan sebelumnya, yang kemungkinan akan mengeluarkan démarche, atau teguran diplomatik formal, kepada pemerintah asing yang mengutuk tindakannya.

"Saya sama sekali tidak mengetahui pertanggungjawaban seperti itu," kata mantan pejabat itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3370 seconds (0.1#10.140)