India Bakal Gelar Latihan Perang Terbesar Dekat Perbatasan China

Kamis, 12 September 2019 - 01:43 WIB
India Bakal Gelar Latihan Perang Terbesar Dekat Perbatasan China
India Bakal Gelar Latihan Perang Terbesar Dekat Perbatasan China
A A A
NEW DELHI - India akan melakukan latihan perang terbesar di Arunachal Pradesh yang disengketakan, dekat perbatasan China.

Latihan yang melibatkan sekitar 15 ribu tentara, termasuk personel angkatan udara, kemungkinan besar akan dilakukan bertepatan dengan kunjungan Presiden China Xi Jinping pada Oktober mendatang. Jinping melakukan kunjungan ke India untuk melakukan dialog bilateral tentang berbagai masalah, termasuk sengketa perbatasan.

Latihan itu, yang melibatkan sekitar 15.000 tentara, termasuk personel angkatan udara, kemungkinan besar bertepatan dengan kunjungan Presiden Cina Xi Jinping ke India pada Oktober untuk dialog bilateral tentang berbagai masalah, termasuk sengketa perbatasan.

Latihan ini juga akan menjadi peluncuran Kelompok Tempur Terpadu (IBG) oleh Korps Gunung 17 Angkatan Darat India.

IBG adalah konsep perang baru yang mencakup kemampuan penyerangan lintas-batas yang diwacanakan oleh Panglima Angkatan Darat India Bipin Rawat Desember lalu. Latihan itu akan dilakukan di ketinggian 10.000 kaki di hadapan Jenderal Rawat, bersama dengan komandan-komandan top lainnya dari Angkatan Darat India yang berkekuatan 1,3 juta.

Pada tahun 2005, India dan China menandatangani perjanjian yang tidak saling mendukung untuk mengadakan latihan di wilayah yang melibatkan lebih dari 15.000 tentara.

"Sebagai bagian dari latihan perang, pasukan Korps 4 yang berbasis di Tezpur akan dikerahkan di lokasi ketinggian tinggi untuk mempertahankan 'wilayah' mereka sementara pasukan berukuran brigade (lebih dari 2.500 tentara) dari Korps 17 Serangan Gunung akan diterbangkan oleh Angkatan Udara India (IAF) untuk 'melancarkan serangan' terhadap mereka," ungkap sumber-sumber utama Angkatan Darat India kepada kantor berita ANI yang disitat Sputnik, Kamis (12/9/2019).

Doktrin perang India menekankan bahwa semua pasukan yang dikerahkan di sepanjang perbatasan China harus mandiri dalam semua aspek dan mampu bertarung dalam isolasi.

"Formasi penyerangan harus dimobilisasi, postur dan aklimatisasi yang sesuai untuk aplikasi yang cepat," tambahnya.

India dan China berbagi perbatasan hampir 4.000 km dan, selain dari sektor menengah, sebagian besar wilayah tersebut memiliki perbatasan yang disengketakan, termasuk Arunachal Pradesh, yang disebut China sebagai Tibet Selatan.

Ketegangan perbatasan baru-baru ini dimulai pada Agustus lalu ketika New Delhi menyatakan Ladakh sebagai wilayah administratif yang terpisah.

China menyatakan keprihatinan serius atas hal ini dan meminta India untuk mengembalikan status Ladakh, yang ditolak dengan sopan oleh India, mengklaim keputusan itu tidak berdampak pada status Garis Kontrol Aktual - demarkasi longgar yang memisahkan kedua negara raksasa Asia itu.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi membatalkan kunjungannya ke New Delhi, yang dijadwalkan 9 September, di mana ia seharusnya mengadakan pembicaraan dengan perwakilan khusus tentang perbatasan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3368 seconds (0.1#10.140)