Produksi Bom Gravitasi Nuklir B61-12 AS Molor 18 Bulan

Jum'at, 06 September 2019 - 03:57 WIB
Produksi Bom Gravitasi...
Produksi Bom Gravitasi Nuklir B61-12 AS Molor 18 Bulan
A A A
WASHINGTON - Produksi bom gravitasi nuklir B61-12 Amerika Serikat (AS) mengalami keterlambatan 18 bulan dari jadwal semestinya. Produksi hulu ledak rudal balistik yang diluncurkan kapal selam W88 juga tertunda lebih singkat.

Seorang pejabat tinggi Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) mengonfirmasi molornya program peremajaan senjata nuklir Amerika tersebut.

Produksi itu merupakan program perpanjangan hidup atau peremajaan bom nuklir B61-12 untuk menggantikan varian B61-3, B61-4, B61-7 dan B61-10 yang sudah usang.

Sedangkan produksi hulu ledak W88 Alteration 370 dimaksudkan untuk menggantikan hulu ledak W88 untuk rudal balistik Trident II.

Produksi bom gravitasi nuklir dan hulu ledak itu dijadwalkan dimulai tahun 2020, tetapi tidak ada unit produksi pertama yang dikirimkan tepat waktu. Keterlambatan itu disampaikan Charles Verdon, wakil administrator NNSA untuk program pertahanan.

"NNSA bekerja sama dengan Departemen Pertahanan untuk meminimalkan penundaan, tetapi Kongres telah diberitahu bahwa keduanya akan siap kira-kira pada waktu yang sama," kata Verdon pada "2019 Defense News Conference".

Masalah itu bermula dari bagian yang tidak digunakan pada kedua senjata. Kedua sistem sejata itu direncanakan akan bekerja selama 20 hingga 30 tahun.

Kingston Reif, direktur pelucutan senjata dan kebijakan pengurangan ancaman di Arms Control Association, memperingatkan bahwa tanggal target unit produksi pertama kemungkinan akan meningkatkan perkiraan biaya program sebesar USD7,6 miliar.

“Penundaan untuk B61-12 dan W88 ALT 370 menyoroti ruang lingkup pekerjaan yang sangat besar pada pelat NNSA yang terbebani dan tantangan pelaksanaan signifikan yang dihadapi upaya modernisasi,” katanya, dikutip Sputniknews, Jumat (6/9/2019).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9124 seconds (0.1#10.140)