Putin Bersedia Jual Senjata Hipersonik Rusia kepada Trump
A
A
A
VLADIOSTOK - Moskow menawarkan Washington kesempatan untuk membeli senjata hipersonik Rusia. Tawaran itu disampaikan langsung Presiden Rusia Vladimir Vladimorvich Putin kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump.
Pemimpin Kremlin itu mengungkapkan tawaran itu saat berbicara di Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok, hari Kamis.
"Saya sudah memberi tahu Donald (Trump); Apakah Anda ingin kami menjualnya (senjata hipersonik) kepada Anda? Dan kami akan menyeimbangkan semuanya dengan itu," kata Putin ketika ditanya bagaimana persenjataan Rusia yang baru bisa masuk ke dalam perjanjian kontrol senjata yang ada.
Masih belum jelas apakah Presiden AS telah mempertimbangkan tawaran itu atau belum, karena Washington berusaha untuk membuat senjata hipersonik sendiri.
"Ya, mungkin mereka akan melakukannya. Tapi mengapa membelanjakan uang ketika kita sudah menghabiskannya dan bisa mendapatkan sesuatu sebagai balasan tanpa merusak keamanan kita sendiri dan demi menciptakan keseimbangan?," kata Putin, yang dikutip dari Russia Today, Jumat (6/9/2019).
Belum jelas apakah presiden Rusia serius dengan tawarannya atau apakah itu adalah contoh trolling yang sangat terkenal, karena Moskow—sama seperti pihak lain—selalu enggan menjual senjata terbaru di luar negeri atau, setidaknya, membuat versi ekspornya.
Rudal hipersonik dapat mencapai kecepatan sangat tinggi yang membuatnya lebih sulit—bahkan mustahil—untuk dicegat dengan sistem pertahanan yang ada di dunia.
Sejumlah besar senjata baru, termasuk rudal hipersonik, laser, rudal jelajah dan drone bawah air dengan mesin tenaga nuklir, diluncurkan oleh Presiden Rusia pada Maret 2018. Beberapa senjata, seperti rudal Kinzhal hipersonik yang diluncurkan di udara, telah ditunjukkan dalam aksi di depan masyarakat umum.
Sistem lain, yaitu "kompleks laser pertempuran" Peresvet masih misterius dan tujuan serta kemampuan yang sebenarnya masih belum diketahui.
Pemimpin Kremlin itu mengungkapkan tawaran itu saat berbicara di Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok, hari Kamis.
"Saya sudah memberi tahu Donald (Trump); Apakah Anda ingin kami menjualnya (senjata hipersonik) kepada Anda? Dan kami akan menyeimbangkan semuanya dengan itu," kata Putin ketika ditanya bagaimana persenjataan Rusia yang baru bisa masuk ke dalam perjanjian kontrol senjata yang ada.
Masih belum jelas apakah Presiden AS telah mempertimbangkan tawaran itu atau belum, karena Washington berusaha untuk membuat senjata hipersonik sendiri.
"Ya, mungkin mereka akan melakukannya. Tapi mengapa membelanjakan uang ketika kita sudah menghabiskannya dan bisa mendapatkan sesuatu sebagai balasan tanpa merusak keamanan kita sendiri dan demi menciptakan keseimbangan?," kata Putin, yang dikutip dari Russia Today, Jumat (6/9/2019).
Belum jelas apakah presiden Rusia serius dengan tawarannya atau apakah itu adalah contoh trolling yang sangat terkenal, karena Moskow—sama seperti pihak lain—selalu enggan menjual senjata terbaru di luar negeri atau, setidaknya, membuat versi ekspornya.
Rudal hipersonik dapat mencapai kecepatan sangat tinggi yang membuatnya lebih sulit—bahkan mustahil—untuk dicegat dengan sistem pertahanan yang ada di dunia.
Sejumlah besar senjata baru, termasuk rudal hipersonik, laser, rudal jelajah dan drone bawah air dengan mesin tenaga nuklir, diluncurkan oleh Presiden Rusia pada Maret 2018. Beberapa senjata, seperti rudal Kinzhal hipersonik yang diluncurkan di udara, telah ditunjukkan dalam aksi di depan masyarakat umum.
Sistem lain, yaitu "kompleks laser pertempuran" Peresvet masih misterius dan tujuan serta kemampuan yang sebenarnya masih belum diketahui.
(mas)