PBB: Dalam 4 Bulan, 1.089 Warga Sipil Terbunuh di Suriah

Kamis, 05 September 2019 - 05:19 WIB
PBB: Dalam 4 Bulan, 1.089 Warga Sipil Terbunuh di Suriah
PBB: Dalam 4 Bulan, 1.089 Warga Sipil Terbunuh di Suriah
A A A
JENEWA - Komisi HAM PBB mencatat lebih dari 1.000 warga sipil terbunuh di Suriah dalam tempo empat bulan terakhir. Sebagian besar dari mereka terbunuh oleh serangan udara dan serangan darat pasukan Presiden Bashar al-Assad dan sekutunya.

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet, mengumumkan laporan kantornya tersebut pada hari Rabu di Jenewa.

Bachelet mengatakan 1.089 warga sipil tewas di negara yang dilanda perang tersebut antara 29 April hingga 29 Agustus, termasuk 304 anak-anak.

Dia mengatakan sekitar 1.031 kematian disebabkan oleh serangan pasukan pemerintah dan sekutunya di provinsi Idlib dan Hama. "Sedangkan 58 korban lainnya disebabkan oleh 'aktor non-negara'," katanya, dikuip Al Jazeera, Kamis (5/9/2019).

Provinsi Idlib, yang berbatasan dengan Turki, adalah kantong terakhir pemberontak Suriah.

Pada akhir April, pasukan Suriah yang didukung oleh Rusia, memulai serangan di wilayah itu dalam upaya untuk merebut kembali wilayah strategis, yang terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Damaskus dengan kota Aleppo.

Bachelet berbicara beberapa jam setelah Save the Children mengatakan dalam sebuah laporan bahwa lebih dari separuh anak-anak di provinsi Idlib kemungkinan tidak akan dapat bersekolah tahun ini karena pertempuran antara kelompok pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah menghancurkan ratusan fasilitas belajar.

Kelompok bantuan itu mengatakan 87 fasilitas pendidikan hancur dan ratusan lainnya rusak selama pertempuran berbulan-bulan. Rumah sakit dan bangunan sipil lainnya tidak terhindar dari serangan udara dan penembakan.

Idlib adalah rumah bagi 3 juta orang, setengah dari mereka sudah telantar secara internal dari daerah-daerah yang sebelumnya direbut pasukan loyalis Assad.

PBB mengatakan dua pertiga dari mereka yang saat ini berada di provinsi yang dilanda perang adalah perempuan dan anak-anak.

Gencatan senjata sepihak yang dilakukan oleh Rusia pada hari Sabtu, yang secara singkat menghentikan kemajuan pemerintah Suriah di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, telah berbuat banyak untuk meredam ketakutan akan bencana kemanusiaan.

Gencatan senjata itu adalah satu lagi upaya untuk mencegah serangan penuh pasukan rezim Suriah, yang menurut PBB akan menghasilkan salah satu "mimpi buruk" kemanusiaan terburuk dalam konflik delapan tahun Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4958 seconds (0.1#10.140)