Polandia Mengaku Deteksi Kegiatan Spionase China di Negaranya
A
A
A
WARSAWA - Presiden Polandia, Andrzej Duda mengatakan, layanan kontra-intelijen mereka berhasil mendeteksi apa yang dia sebut kegiatan spionase China di negaranya. Namun, dia tidak memberikan penjelasan jenis kegiatan spionase yang dimaksud.
Berbicara pasca melakukan pertemuan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence di Warsawa, Duda mengatakan layanan keamanan Polandia mendeteksi sejumlah kegiatan dan tindakan, yang bisa masuk dalam kategori spionase, yang dilakukan oleh Beijing.
"Layanan keamanan Polandia telah melakukan dan sedang melakukan kegiatan dalam hal ini dan mereka mendeteksi tindakan yang mungkin memenuhi syarat sebagai tindakan karakter spionase," kata Duda.
"Jaksa sedang menganalisis informasi yang mereka terima dan jika mereka memutuskan untuk melanjutkan penuntutan, maka pengadilan akan memutuskan masalah tersebut," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (3/9).
Sementara itu, Pence dan Duda dilaporkan telah meneken deklarasi bersama mengenai teknologi 5G. Dalam deklarasi itu, AS dan Polandia percaya pemasok peralatan jaringan 5G harus dievaluasi secara ketat untuk memeriksa apakah mereka dapat dikendalikan oleh pemerintah asing.
"Semua negara harus memastikan hanya pemasok tepercaya dan andal yang berpartisipasi dalam jaringan. Pemasok harus dievaluasi untuk melihat apakah mereka memiliki struktur kepemilikan yang transparan," bunyi deklarasi itu.
Berbicara pasca melakukan pertemuan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence di Warsawa, Duda mengatakan layanan keamanan Polandia mendeteksi sejumlah kegiatan dan tindakan, yang bisa masuk dalam kategori spionase, yang dilakukan oleh Beijing.
"Layanan keamanan Polandia telah melakukan dan sedang melakukan kegiatan dalam hal ini dan mereka mendeteksi tindakan yang mungkin memenuhi syarat sebagai tindakan karakter spionase," kata Duda.
"Jaksa sedang menganalisis informasi yang mereka terima dan jika mereka memutuskan untuk melanjutkan penuntutan, maka pengadilan akan memutuskan masalah tersebut," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (3/9).
Sementara itu, Pence dan Duda dilaporkan telah meneken deklarasi bersama mengenai teknologi 5G. Dalam deklarasi itu, AS dan Polandia percaya pemasok peralatan jaringan 5G harus dievaluasi secara ketat untuk memeriksa apakah mereka dapat dikendalikan oleh pemerintah asing.
"Semua negara harus memastikan hanya pemasok tepercaya dan andal yang berpartisipasi dalam jaringan. Pemasok harus dievaluasi untuk melihat apakah mereka memiliki struktur kepemilikan yang transparan," bunyi deklarasi itu.
(esn)