Kapten Akui Kapal Induk Terbesar Inggris Banjir 'Mingguan' karena Bocor

Sabtu, 31 Agustus 2019 - 17:31 WIB
Kapten Akui Kapal Induk...
Kapten Akui Kapal Induk Terbesar Inggris Banjir 'Mingguan' karena Bocor
A A A
LONDON - Kapten kapal induk HMS Queen Elizabeth, Steve Moorhouse, mengakui kapal induk terbesar Inggris itu mengalami banjir "mingguan" karena bocor. Kapal raksasa kebanggan London ini senilai £3 miliar atau lebih dari Rp51,7 triliun.

HMS Queen Elizabeth telah diperbaiki dan sejak hari Jumat berlayar menuju pantai timur Amerika Serikat (AS) untuk melakukan uji coba operasional dengan melibatkan pesawat jet tempur siluman F-35B.

Pada Juli lalu, kapal ini membuat malu Angkatan Laut Kerajaan Inggris karena harus ditarik dari uji coba laut setelah Kapal ini kebanjiran 200 ton air karena kapal mengalami kebocoran.

Laporan media Barat saat itu pecahnya pipa air laut bertekanan tinggi sebagai penyebab kapal mengalami kebocoran. Semburan air pipa itu disebut merusak pelat dek kapal.

Menurut Force News, tiga orang berisiko tenggelam ketika semburan air bercampur lumpur melengkung di tangga dan membanjiri dek.

Apa pun yang terjadi dengan kapal itu, Kapten Steve Moorhouse bersikeras bahwa HMS Queen Elizabeth adalah kapal induk terbesar yang pernah ada di Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Pada hari Jumat, Moorhouse mengatakan kapal itu siap membawa hampir 1.500 orang melintasi Atlantik.

Kapal induk dengan panjang dek 280 meter itu meninggalkan Portsmouth pada tengah hari untuk uji coba operasional sekaligus mengambil bagian dalam latihan militer bersama dengan AS di sepanjang pantai timur negara itu. Kapal-kapal perang lainnya juga terlibat dalam latihan militer.

"Ini adalah kapal keenam di mana saya menjadi kapten, ini merupakan hak istimewa besar bagi saya di Angkatan Laut Kerajaan, dan saya rasa rata-rata adalah banjir seminggu di setiap kapal tempat saya menjadi kapten," kata Kapten Moorhouse, dikutip The Independent, Sabtu (31/8/2019).

"Desainnya benar-benar kelas dunia tetapi tidak dapat dihindari bahwa segel dan katup dapat gagal jika Anda belum menjalankan sistem selama bertahun-tahun, itu tidak mengejutkan," ujarnya.

"Banjir adalah bagian dari kerja, hal yang benar-benar meyakinkan adalah bahwa para pelaut saya merespons persis seperti yang Anda inginkan, jadi semua dilakukan dan dibersihkan, kami siap berlayar," paparnya.

Insiden Juli bukanlah banjir pertama yang dilaporkan dialami kapal induk tersebut. Pada 2017, setelah berminggu-minggu HMS Queen Elizabeth ditugaskan Angkatan Laut, ia mengalami kebocoran segel poros, yang membuat 200 liter air membanjiri kapal setiap jam. Biaya perbaikan dilaporkan mencapai jutaan poundsterling.

Pada saat itu, Angkatan Laut Kerajaan melalui seorang juru bicaranya mengatakan kerusakan tidak akan mencegah kapal untuk mengambil bagian dalam uji coba laut dan kerusakan akan diperbaiki di Portsmouth.

"Setelah insiden banjir yang terjadi di HMS Queen Elizabeth bulan lalu, para insinyur telah bekerja keras untuk menyelesaikan penyebab masalah ini," kata Angkatan Laut. "Banjir itu sendiri menyebabkan kerusakan pada 'bagasi layanan' dan beberapa pipa yang terkandung di dalamnya. Dalam semua kasus, pekerjaan pipa yang terkena dampak telah diperbaiki."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)