Situs Pengorbanan Anak Massal Terbesar di Dunia Ditemukan di Peru

Jum'at, 30 Agustus 2019 - 23:23 WIB
Situs Pengorbanan Anak...
Situs Pengorbanan Anak Massal Terbesar di Dunia Ditemukan di Peru
A A A
LIMA - Sebuah laporan menyatakan telah ditemukan sisa-sisa kerangka lebih dari 200 anak yang berusia berabad-abad lalu di Peru. Para ahli mengatakan penemuan mengerikan itu kemungkinan adalah situs pengorbanan anak terbesar di dunia.

Kantor pers Peru, Andina melaporkan, para arkeolog menemukan sisa-sisa kerangka 250 anak-anak dan 40 prajurit di Huanchaco yang berjarak 346 mil sebelah utara Ibu Kota Peru, Lima.

"Ini adalah situs terbesar di mana sisa-sisa kerangka anak-anak yang dikorbankan telah ditemukan," kata kepala arkeolog penggalian, Feren Castillo, seperti dikutip Fox News dari AFP, Jumat (30/8/2019).

Anak-anak, yang berusia antara empat dan 14 tahun, dilaporkan dikorbankan untuk menghormati para dewa budaya Chimu pra-Kolombia. Mereka dibunuh saat cuaca basah dan dikubur menghadap laut. Para ahli berpikir bahwa anak-anak itu dikorbankan sehubungan dengan El Nino.

El Nino adalah pola cuaca di mana bagian Pasifik secara berkala menjadi lebih hangat.

“Perairan Pasifik tropis yang lebih hangat menyebabkan perubahan pada sirkulasi atmosfer global, menghasilkan berbagai perubahan terhadap cuaca global,” jelas Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional di situs webnya.

Andina melaporkan bahwa sisa-sisa kerangka anak-anak di Huanchaco berasal dari abad ke 13 hingga 15. Peradaban Chimu sendiri ditaklukkan oleh suku Inca pada abad ke-15.

Situs pengorbanan lainnya di Peru telah mengungkapkan rahasia mereka. Pada April 2018, sisa-sisa lebih dari 140 anak-anak dan lebih dari 200 llama atau alpaka ditemukan di situs pengorbanan ritual abad ke-15 di dekat Huanchaquito-Las Llamas. Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa sisa-sisa kerangka itu berasal dari sekitar 1450 M, waktu ketika Huanchaquito-Las Llamas adalah bagian dari budaya Chimu.

Lokasi mengerikan itu berada di dekat situs warisan dunia UNESCO Chan Chan.

Dalam sebuah proyek terpisah, para ahli di Chili telah memberi penerangan baru tentang bagaimana peradaban Inca menggunakan "kepala trofi" untuk mempertahankan kontrol atas orang-orang yang ditaklukkan.

Pada puncaknya di abad ke-16, Kekaisaran Inca membentang dari wilayah Peru modern, serta bagian dari Bolivia, Ekuador dan Chili.

Situs pengorbanan mengerikan lainnya juga telah ditemukan baru-baru ini. Sejumlah besar tengkorak terkubur di bawah jalan-jalan Mexico City modern, misalnya. Penemuan ini telah menawarkan pandangan sekilas tentang pengorbanan manusia oleh suku Aztec.

LiveScience melaporkan bahwa ratusan artefak Maya yang mungkin digunakan dalam pengorbanan hewan ritual juga telah ditemukan di dasar danau Guatemala.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5339 seconds (0.1#10.140)