Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza
A
A
A
GAZA - Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang pos-pos Hamas pada Kamis (22/8/2019) tengah malam di Jalur Gaza. Sumber-sumber keamanan dan saksi mata mengatakan serangan itu dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan roket ke Israel selatan
"Pesawat-pesawat Israel menembakkan beberapa rudal ke pos-pos militer milik militan Hamas di barat daya Kota Gaza," kata mereka seperti dikutip dari Xinhua.
Menurut sumber kemanan tidak ada korban cedera yang dilaporkan tetapi kerusakan parah disebabkan serangan itu terjadi pada pos yang menjadi milik angkatan laut Hamas.
Serangan udara Israel datang hanya beberapa jam setelah sebuah roket ditembakkan dari Gaza dan mendarat di sebuah lapangan kosong di Israel selatan, yang tidak menyebabkan cedera atau kerusakan.
Tidak ada satu atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket yang merupakan yang ketiga dalam minggu ini.
Pada akhir pekan lalu, Israel juga melancarkan serangan udara ke Gaza. Helikopter dan jet milik Israel membombardir Jalur Gaza yang terkepung, kurang dari sehari setelah pesawat tempur mereka menargetkan fasilitas yang diduga milik kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Sumber-sumber Israel mengatakan serangan udara pada Sabtu malam menargetkan posisi Hamas di Gaza sementara tank ditempatkan di perbatasan yang memisahkan daerah kantong dari wilayah Palestina yang diduduki.
Pada hari Minggu kementerian kesehatan Palestina mengatakan tiga warga Palestina tewas oleh serangan Israel.
Serangan itu dilaporkan terjadi setelah Hamas menembakkan roket ke posisi Israel di Sderot dan di wilayah Sha'ar Hanegev untuk membalas serangan Israel yang terjadi pada Sabtu dini hari.
Laporan media mengatakan serangan roket telah menyebabkan kepanikan di antara para pemukim Israel dan pasukan militer.
Laporan di media Israel kemudian menunjukkan bahwa pasukan rezim telah menembak dan menewaskan lima warga Palestina yang diduga berusaha menyeberang perbatasan dari Gaza ke wilayah-wilayah pendudukan.
Laporan-laporan itu mengatakan kelima orang itu adalah anggota sayap militer gerakan Palestina Jihad Islam yang melintasi perbatasan dari wilayah Beit Hanoun di Gaza.
Peningkatan serangan Israel terjadi ketika rezim Israel sedang mempersiapkan pemilu. Sebagian besar kandidat Israel adalah mantan pejabat tinggi militer yang telah mengeluarkan janji kampanye kepada para pemilih Israel untuk mengobarkan perang di Jalur Gaza dan menghancurkan kelompok-kelompok perlawanan Palestina.
Pejabat Hamas pada Sabtu pagi mengatakan bahwa serangan Israel di Gaza dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari rasa malu rezim di Tepi Barat.
Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, mengatakan tidak akan mengizinkan rezim Israel untuk menggunakan kantong itu sebagai tanah untuk menyelesaikan perhitungannya.
"Pesawat-pesawat Israel menembakkan beberapa rudal ke pos-pos militer milik militan Hamas di barat daya Kota Gaza," kata mereka seperti dikutip dari Xinhua.
Menurut sumber kemanan tidak ada korban cedera yang dilaporkan tetapi kerusakan parah disebabkan serangan itu terjadi pada pos yang menjadi milik angkatan laut Hamas.
Serangan udara Israel datang hanya beberapa jam setelah sebuah roket ditembakkan dari Gaza dan mendarat di sebuah lapangan kosong di Israel selatan, yang tidak menyebabkan cedera atau kerusakan.
Tidak ada satu atau kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket yang merupakan yang ketiga dalam minggu ini.
Pada akhir pekan lalu, Israel juga melancarkan serangan udara ke Gaza. Helikopter dan jet milik Israel membombardir Jalur Gaza yang terkepung, kurang dari sehari setelah pesawat tempur mereka menargetkan fasilitas yang diduga milik kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Sumber-sumber Israel mengatakan serangan udara pada Sabtu malam menargetkan posisi Hamas di Gaza sementara tank ditempatkan di perbatasan yang memisahkan daerah kantong dari wilayah Palestina yang diduduki.
Pada hari Minggu kementerian kesehatan Palestina mengatakan tiga warga Palestina tewas oleh serangan Israel.
Serangan itu dilaporkan terjadi setelah Hamas menembakkan roket ke posisi Israel di Sderot dan di wilayah Sha'ar Hanegev untuk membalas serangan Israel yang terjadi pada Sabtu dini hari.
Laporan media mengatakan serangan roket telah menyebabkan kepanikan di antara para pemukim Israel dan pasukan militer.
Laporan di media Israel kemudian menunjukkan bahwa pasukan rezim telah menembak dan menewaskan lima warga Palestina yang diduga berusaha menyeberang perbatasan dari Gaza ke wilayah-wilayah pendudukan.
Laporan-laporan itu mengatakan kelima orang itu adalah anggota sayap militer gerakan Palestina Jihad Islam yang melintasi perbatasan dari wilayah Beit Hanoun di Gaza.
Peningkatan serangan Israel terjadi ketika rezim Israel sedang mempersiapkan pemilu. Sebagian besar kandidat Israel adalah mantan pejabat tinggi militer yang telah mengeluarkan janji kampanye kepada para pemilih Israel untuk mengobarkan perang di Jalur Gaza dan menghancurkan kelompok-kelompok perlawanan Palestina.
Pejabat Hamas pada Sabtu pagi mengatakan bahwa serangan Israel di Gaza dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari rasa malu rezim di Tepi Barat.
Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, mengatakan tidak akan mengizinkan rezim Israel untuk menggunakan kantong itu sebagai tanah untuk menyelesaikan perhitungannya.
(ian)