Patriot kepada Zakir Naik: Berhenti Menghasut Orang Malaysia!

Selasa, 13 Agustus 2019 - 15:43 WIB
Patriot kepada Zakir...
Patriot kepada Zakir Naik: Berhenti Menghasut Orang Malaysia!
A A A
KUALA LUMPUR - National Patriots Association (Patriot) menyampaikan pesan keras kepada penceramah asal India, Zakir Naik, agar berhenti menghasut orang-orang Malaysia.

"Zakir berbicara dan mempertanyakan kesetiaan warga Malaysia yang berasal dari India, berusaha menjilat Perdana Menteri kami," kata Presiden Patriot Brigadir Jenderal (Purn) Mohamed Arshad Raji, dalam siaran persnya hari Selasa (13/8/2019).

Dalam sebuah pidato di Kota Baru belum lama ini, Zakir membandingkan orang Hindu di Malaysia dengan Muslim di India. Dia bahwa orang Hindu di Malaysia menikmati lebih dari 100 persen haknya dibandingkan dengan orang Muslim di India.

Dia juga menuduh bahwa orang-orang Hindu di Malaysia lebih loyal kepada Perdana Menteri India Narendra Modi daripada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Mohamed Arshad menambahkan bahwa Zakir sangat mengkritik China atas tuduhan penganiayaan terhadap warga Muslim Uighur, yang katanya bisa merusak hubungan antara Malaysia dan China.

"Setiap masalah sensitif pada Muslim Uighur sebaiknya diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri kami. Patriot ingin melihat Zakir tutup mulut untuk saat ini," kata Mohamed Arshad, yang dilansir The Star.

"Patriot tidak memiliki masalah jika Zakir tetap pada pekerjaan evangelism Islam-nya, tetapi jangan membandingkan agama. Orang Malaysia telah belajar bahwa membandingkan agama adalah hal yang tabu," imbuh dia.

Mohamed Arshad mengatakan Zakir diundang ke Malaysia pada tahun 2013 dan diberikan status penduduk permanen oleh pemerintah sebelumnya atau pemerintah perdana menteri Najib Razak.

"Rezim kemudian menggunakan Zakir sebagai alat untuk taktik pengalihan. Dia adalah pengalih perhatian dari skandal 1MDB yang muncul," kata Mohamed Arshad, merujuk pada kasus skandal korupsi yang menyeret Najib Razak.

Dia mengatakan, setelah ada seruan untuk pendeportasiannya, Zakir telah berhenti membandingkan agama dan berhenti melanggar batas politik dan hubungan internasional.

"Apa yang dia ucapkan tentang umat Hindu di Malaysia dan tuduhan tentang China tidak mencerminkan dia sebagai seorang cendekiawan. Seorang cendekiawan adalah orang yang sangat berhati-hati dengan kata-kata dan melihat masalah secara objektif," kata Mohamed Arshad.

Dia menambahkan bahwa pernyataan Zakir yang mempertanyakan kesetiaan umat Hindu Malaysia menunjukkan bahwa Zakir "bodoh, tidak jujur, dan memiliki motif dan agenda tersembunyi".

Mohamed Arshad menegaskan bahwa orang-orang Malaysia yang berasal dari India setia kepada negara.

"Mereka telah memberikan kontribusi yang sangat besar bersama dengan kelompok-kelompok etnik lainnya dengan bertugas di pasukan keamanan, membela Raja dan negara kita. Beberapa perwira dan orang-orang dianugerahi medali keberanian (dalam) melawan musuh-musuh bangsa kita," imbuh dia.

Penceramah itu telah memicu kontroversi di Malaysia dengan metode ceramahnya yang mengkritik orang-orang non-Muslim.

Di negara asalnya, Zakir diburu orotitas penegak hukum atas tuduhan korupsi tetapi pemerintah Mahathir Mohamad mendeportasi penceramah tersebut. Pihak Zakir berdalih tuduhan itu dibuat-buat.
(mas)
Berita Terkait
Mantan PM Malaysia Najib...
Mantan PM Malaysia Najib Razak Terbebas dari Jeratan Korupsi
Tas Mewah Koleksinya...
Tas Mewah Koleksinya Rusak Saat Disita, Istri Najib Tuntut Ganti Rugi
Mahathir Siapkan Partai...
Mahathir Siapkan Partai Baru untuk Galang Dukungan Etnis Melayu
Ratusan Tas Mewah Istri...
Ratusan Tas Mewah Istri Najib Rusak di Tangan Polisi yang Menyitanya
Sidang Korupsi 1MDB:...
Sidang Korupsi 1MDB: Najib Razak Dinyatakan Bersalah atas 7 Tuduhan
Mahathir Mohamad: Najib...
Mahathir Mohamad: Najib Razak Berjalan Bebas seperti Orang Tak Bersalah
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
18 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
2025, Diprediksi akan...
2025, Diprediksi akan Banyak Orang Kaya Mendadak karena Kripto
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved