Derita Calon Penumpang di Bandara Internasional Hong Kong

Selasa, 13 Agustus 2019 - 03:43 WIB
Derita Calon Penumpang...
Derita Calon Penumpang di Bandara Internasional Hong Kong
A A A
HONG KONG - Ribuan penumpang yang ingin meninggalkan Hong Kong terlantar di bandara. Meski sudah lebih dari dua bulan aksi protes melanda Hong Kong, namun banyak calon penumpang yang tidak menyangka kalau aksi demo pada Senin (12/8) akan mengentikan penerbangan di bandara Internasional Hong Kong.

Setidaknya 180 penerbangan ke seluruh penjuru dunia dari Hong Kong dihentikan, karena 5.000 demonstran anti pemerintah memadati bandara Internasional Hong Kong. Minimnya informasi dari maskapai membuat calon penumpang terus berdatangan ke bandara.

Setibanya di bandara, calon penumpang tak menjumpai petugas maskapai di meja check in. Para calon penumpang hanya bisa saling bertukar informasi satu sama lain dan menunggu di tengah ketidakpastian.

Mickey Lai (46) dan dua anaknya yang masih kecil tiba di bandara pada Senin (12/8) pukul 9 malam waktu setempat dan siap untuk terbang kembali ke New York, setelah menerima SMS pada jam 20:00 malam. SMS itu memberi kabar kalau penerbangan mereka akan berangkat pada pukul 23.00 malam.

Tetapi ternyata informasi itu tidak benar. "Itu adalah pesan palsu," kata Lai, seperti dikutip dari South China Morning Post. Lai tidak sendirian, banyak penumpang lain yang mengalami nasib serupa.

"Kami mendapat email dari Cathay Pacific bahwa penerbangan kami akan dilanjutkan, tetapi ternyata tidak," kata Thanesha Rajoo (50) yang ingin kembali ke Johannesburg, Afrika Selatan, dari perjalanan pertamanya ke Hong Kong.

Kisah serupa tentang penumpang yang tidak diberitahu tentang pembatalan penerbangan muncul sepanjang Senin malam. Biasanya, sekitar 100.000 orang setiap hari diberangkatkan dari bandara ini, tetapi di awal pekan ini, ribuan pengunjuk rasa merusak rencana perjalanan.

"Saya tidak tahu kapan mereka akan memulai (penerbangan) lagi, atau mengapa mereka dibatalkan," kata seorang pelancong dari Australia, yang menolak menyebutkan namanya. “Saya tahu beberapa orang mengatakan kepada kami bahwa tidak aman, keluar (dari Hong Kong). Tapi, ke mana kami akan pergi? Saya tidak tahu kapan kami akan dijadwal ulang," lanjutnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0961 seconds (0.1#10.140)