Epstein, Pebisnis AS Pelaku Perbudakan Seks Bunuh Diri di Penjara

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 22:41 WIB
Epstein, Pebisnis AS Pelaku Perbudakan Seks Bunuh Diri di Penjara
Epstein, Pebisnis AS Pelaku Perbudakan Seks Bunuh Diri di Penjara
A A A
WASHINGTON - Jeffrey Epstein , pebisnis Amerika Serikat (AS) yang menghadapi tuduhan perbudakan seksual dan perdagangan anak perempuan di bawah umur, ditemukan tewas bunuh diri di sel penjara Lower Manhattan.

Tiga pejabat penegak hukum yang dikutip ABC News, Sabtu (10/8/2019) mengonfirmasi bahwa investor ternama itu melakukan bunuh diri di sel penjaranya.

Sebuah kereta dorong yang membawa jasad seorang pria—yang diduga kuat sebagai jasad Epstein— didorong keluar dari Pusat Penjara Manhattan sekitar pukul 07.30 Sabtu pagi. Menurut laporan New York Post, ada ambulans yang diduga membawa jasad tersebut pergi ke Rumah Sakit Downtown New York.

Epstein sebelumnya dipindahkan ke unit pengawas bunuh diri setelah ditemukan tak sadarkan diri di selnya dengan tanda di lehernya pada 23 Juli, seminggu setelah permintaan uang jaminannya ditolak hakim pengadilan.

Epstein, seorang kolektor yang menggambarkan dirinya sebagai orang kaya dan berkuasa, memiliki hubungan dengan tokoh-tokoh politik dan pebisnis terkemuka.

Lingkaran tokoh-tokoh itu, termasuk mantan Presiden AS Bill Clinton dan miliarder Leslie Wexner. Keduanya menjauhkan diri dari investor itu setelah penangkapannya pada bulan Juli 2019. Kasus asusila Epstein ini juga menyeret Pangeran Andrew dari Inggris setelah wanita yang dimanfaatkan, Virginia Roberts, buka suara.

Jaksa penuntut AS mengatakan Epstein menggunakan kekayaan dan kekuasaannya untuk melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan gadis muda selama bertahun-tahun di rumahnya. Dia membayar pada gadis di bawah umur itu ratusan dolar untuk setiap pertemuan.

Kejahatan yang dituduhkan terjadi di kediaman Epstein di Manhattan dan Palm Beach, Florida, dari tahun 2002 hingga 2005, yang melibatkan anak di bawah umur 14 tahun. Otoritas hukum Amerika Serikat menuduh Epstein "menciptakan jaringan korban yang luas".

Epstein mengaku tidak bersalah atas tuduhan perdagangan seks gadis di bawah umur. Dia mengaku akan sepenuhnya mematuhi hukum.

Penangkapan terbarunya terjadi setelah dia mengaku bersalah pada 2008 atas tuduhan dari otoritas hukum negara bagian Florida soal praktik pelacuran. Dia saat itu dihukum 13 bulan penjara setelah jaksa AS di negara bagian tersebut setuju untuk tidak menuntutnya atas pelanggaran hukum federal.

Kesepakatan hukum melalui pembayaran uang itu memicu kemarahan setelah media Amerika, Miami Herald, menerbitkan seri investigasi tentang hal itu pada akhir 2018.

Laporan itu menyebabkan Menteri Tenaga Kerja AS Alexander Acosta mengundurkan diri. Costa adalah pengacara Epstein di Miami yang diduga terlibat pembayaran uang kesepakatan hukum tersebut.

Epstein meninggalkan sedikit jejak di pasar keuangan, tetapi memanfaatkan hubungannya dengan Wall Street untuk mendukung gaya hidup mewahnya, termasuk kepemilikan properti di New Mexico, Paris dan Kepulauan Virgin AS, di mana ia membeli dua pulau pribadi.

Menurut otoritas federal AS, dia suka antar-jemput dengan jet pribadi dan memiliki setidaknya 15 mobil.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6093 seconds (0.1#10.140)