Protes Sanksi AS, Pemerintah Venezuela Mundur dari Perundingan dengan Oposisi
A
A
A
CARACAS - Pemerintah Venezuela menarik diri dari putaran pembicaraan dengan kelompok oposisi yang diperantarai Norwegia di Barbados. Tindakan itu dilakukan sebagai aksi protes terhadap serangkaian sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS), dimaksudkan untuk memaksa Presiden Nicolas Maduro lengser dari kursi kekuasaan.
Presiden AS Donald Trump pada hari Senin memberlakukan pembekuan aset pemerintah Venezuela di Amerika Serikat dan memblokir warga negara AS untuk melakukan bisnis dengan pemerintah Maduro. Keputusan tersebut meningkatkan tekanan pada dia untuk berhenti. (Baca juga: AS Bekukan Seluruh Aset Pemerintah Venezuela )
Pemerintah Maduro mengatakan delegasinya menarik diri dari putaran perundingan di Barbados yang bertujuan untuk menyelesaikan krisis politik Venezuela. Kedua belah pihak mulai bertemu di sana pada bulan Juli untuk mencari resolusi dari kebuntuan politik di negara yang kaya minyak itu.
"Rakyat Venezuela telah mencatat bagaimana pemimpin delegasi oposisi, Juan Guaido, telah merayakan dan mempromosikan tindakan-tindakan yang berbahaya bagi kedaulatan nasional," kata Kementerian Informasi Venezuela dalam sebuah pernyataan.
"Venezuela bersedia meninjau mekanisme proses ini sehingga kelanjutannya efektif dan selaras dengan kepentingan rakyat," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/8/2019).
Guaido, yang telah diakui oleh lebih dari 50 negara termasuk AS sebagai pemimpin sah Venezuela, pada aksi demonstrasi pada hari Rabu waktu setempat mengatakan sanksi adalah hukuman bagi mereka yang mencuri dan mendapat untung dari kesengsaraan. Dia mengatakan Maduro dapat membantu negara dengan meninggalkan istana presiden, Miraflores.
"Dengan cara itu sanksi akan dicabut besok," kata Guaido.
Pada bulan Januari, Guaido mengutip konstitusi untuk mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden sementara Venezuela dengan alasan bahwa terpilihnya kembali Maduro pada tahun 2018 adalah penipuan.
Presiden AS Donald Trump pada hari Senin memberlakukan pembekuan aset pemerintah Venezuela di Amerika Serikat dan memblokir warga negara AS untuk melakukan bisnis dengan pemerintah Maduro. Keputusan tersebut meningkatkan tekanan pada dia untuk berhenti. (Baca juga: AS Bekukan Seluruh Aset Pemerintah Venezuela )
Pemerintah Maduro mengatakan delegasinya menarik diri dari putaran perundingan di Barbados yang bertujuan untuk menyelesaikan krisis politik Venezuela. Kedua belah pihak mulai bertemu di sana pada bulan Juli untuk mencari resolusi dari kebuntuan politik di negara yang kaya minyak itu.
"Rakyat Venezuela telah mencatat bagaimana pemimpin delegasi oposisi, Juan Guaido, telah merayakan dan mempromosikan tindakan-tindakan yang berbahaya bagi kedaulatan nasional," kata Kementerian Informasi Venezuela dalam sebuah pernyataan.
"Venezuela bersedia meninjau mekanisme proses ini sehingga kelanjutannya efektif dan selaras dengan kepentingan rakyat," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/8/2019).
Guaido, yang telah diakui oleh lebih dari 50 negara termasuk AS sebagai pemimpin sah Venezuela, pada aksi demonstrasi pada hari Rabu waktu setempat mengatakan sanksi adalah hukuman bagi mereka yang mencuri dan mendapat untung dari kesengsaraan. Dia mengatakan Maduro dapat membantu negara dengan meninggalkan istana presiden, Miraflores.
"Dengan cara itu sanksi akan dicabut besok," kata Guaido.
Pada bulan Januari, Guaido mengutip konstitusi untuk mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden sementara Venezuela dengan alasan bahwa terpilihnya kembali Maduro pada tahun 2018 adalah penipuan.
(ian)