Bantu Penjahat Seks Kabur, Wakil Menteri Israel Terancam Diadili
A
A
A
YERUSALEM - Wakil Menteri Kesehatan Israel, Yaakov Litzman, terancam didakwa di pengadilan atas tuduhan penipuan karena membantu pelaku kejahatan seks terhadap anak-anak di Australia. Dia menggunakan kantornya untuk membantu pelaku melarikan diri ke Israel.
Pelaku kejahatan seks tersebut adalah Malka Leifer, seorang kepala sekolah Yahudi di Melbourne, Australia. Dia melarikan diri ke Israel untuk menghindari tuduhan kejahatan atas 74 kasus pelecehan seks anak yang melibatkan setidaknya delapan korban.
Sejak 2014, puluhan audiensi yang menyalahkan Leifer digelar. Sejak itu, Australia berupaya untuk memuluskan ekstradisinya.
Litzman yang juga pemimpin aliansi United Torah Judaism di Knesset (Perlemen Israel), diduga menghalangi proses hukum otoritas terhadap Leifer untuk melindunginya. Dia diduga menekan pejabat Departemen Kesehatan agar merilis evaluasi kesehatan mental yang mengakibatkan pembebasannya dari tahanan rumah. Menurut laporan media setempat, Leifer berpura-pura sakit mental.
Dugaan keterlibatan Litzman telah dilaporkan sebelumnya, tetapi pada hari Selasa (6/8/2019) unit anti-korupsi kepolisian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa ada cukup bukti untuk membawanya ke pengadilan.
Litzman juga diduga menggunakan skema yang sama untuk membantu beberapa pelanggar seks lainnya, dengan meminta psikiater negara dan petugas penjara untuk meningkatkan kondisi para pelanggar.
Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit sedang bersiap untuk memutuskan apakah Litzman akan dibawa ke pengadilan atau tidak.
Litzman sendiri yakin dia tidak akan dituntut. Dalam menanggapi polisi Israel, dia mengklaim bahwa dia hanya membantu anggota masyarakat. "(Membantu) tanpa diskriminasi antar-populasi dan tanpa mengklarifikasi status mereka yang meminta bantuan," katanya, dikutip Russia Today.
Wakil menteri itu menyatakan keyakinannya bahwa tidak ada tuntutan yang pada akhirnya akan diajukan.
Namun, orang-orang yang selamat dari dugaan pelecehan seksual oleh Leifer, berharap bahwa temuan polisi akan menjadi langkah maju untuk mendapatkan keadilan.
Pelaku kejahatan seks tersebut adalah Malka Leifer, seorang kepala sekolah Yahudi di Melbourne, Australia. Dia melarikan diri ke Israel untuk menghindari tuduhan kejahatan atas 74 kasus pelecehan seks anak yang melibatkan setidaknya delapan korban.
Sejak 2014, puluhan audiensi yang menyalahkan Leifer digelar. Sejak itu, Australia berupaya untuk memuluskan ekstradisinya.
Litzman yang juga pemimpin aliansi United Torah Judaism di Knesset (Perlemen Israel), diduga menghalangi proses hukum otoritas terhadap Leifer untuk melindunginya. Dia diduga menekan pejabat Departemen Kesehatan agar merilis evaluasi kesehatan mental yang mengakibatkan pembebasannya dari tahanan rumah. Menurut laporan media setempat, Leifer berpura-pura sakit mental.
Dugaan keterlibatan Litzman telah dilaporkan sebelumnya, tetapi pada hari Selasa (6/8/2019) unit anti-korupsi kepolisian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa ada cukup bukti untuk membawanya ke pengadilan.
Litzman juga diduga menggunakan skema yang sama untuk membantu beberapa pelanggar seks lainnya, dengan meminta psikiater negara dan petugas penjara untuk meningkatkan kondisi para pelanggar.
Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit sedang bersiap untuk memutuskan apakah Litzman akan dibawa ke pengadilan atau tidak.
Litzman sendiri yakin dia tidak akan dituntut. Dalam menanggapi polisi Israel, dia mengklaim bahwa dia hanya membantu anggota masyarakat. "(Membantu) tanpa diskriminasi antar-populasi dan tanpa mengklarifikasi status mereka yang meminta bantuan," katanya, dikutip Russia Today.
Wakil menteri itu menyatakan keyakinannya bahwa tidak ada tuntutan yang pada akhirnya akan diajukan.
Namun, orang-orang yang selamat dari dugaan pelecehan seksual oleh Leifer, berharap bahwa temuan polisi akan menjadi langkah maju untuk mendapatkan keadilan.
(mas)