Tensi Meninggi, Korut Ancam Luncurkan Lebih Banyak Rudal

Selasa, 06 Agustus 2019 - 13:52 WIB
Tensi Meninggi, Korut...
Tensi Meninggi, Korut Ancam Luncurkan Lebih Banyak Rudal
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengancam akan melakukan lebih banyak uji coba senjata setelah menembakkan dua proyektil keempat dalam waktu kurang dari dua minggu. Peluncuran itu dilakukan setelah dimulainya latihan militer bersama Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).

Kepala Staf Gabungan Korsel dalam sebuah pernyataan mengatakan Korut menembakkan dua proyektil yang dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek dari pantai barat provinsi Hwanghae Selatan.

"Mereka terbang sekitar 450 kilometer melintasi semenanjung dan menuju Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang, mencapai ketinggian 37 kilometer dan kecepatan setidaknya Mach 6,9", bunyi pernyataan itu mereka.

Kedua rudal itu menempatkan mereka di tengah-tengah kisaran proyektil yang telah ditembakkan oleh Korea Utara empat kali dalam 12 hari terakhir.

Peluncuran terbaru terjadi setelah militer Korsel dan AS memulai latihan gabungan yang disimulasikan komputer pada hari Senin. Latihan dilakukan untuk menguji kemampuan Seoul mengambil kendali operasional saat perang.

Kurang dari satu jam setelah uji coba itu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan mengeluarkan pernyataan yang mengecam latihan tersebut. Pyongyang kerap naik pitam dengan latihan militer antara Korsel dan AS dan memandangnya sebagai invasi. Namun di masa lalu, Korut cenderung menghindari melakukan uji coba rudal saat latihan perang berlangsung.

Menurut pejabat tersebut latihan itu adalah penyangkalan yang tidak disembunyikan dan pelanggaran mencolok dari proses diplomatik antara Pyongyang, Washington dan Seoul.

"Semua latihan bersama antara (Korea) Selatan dan AS adalah latihan perang agresif yang mensimulasikan kejutan dan serangan pendahuluan terhadap DPRK", kata juru bicara itu menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

"Jadi kami terpaksa mengembangkan, menguji, dan menggunakan sarana fisik yang kuat yang penting bagi pertahanan nasional," tambah pejabat itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.

"Pemerintah AS dan Korea Selatan tidak dapat menangkal ini meskipun mereka memiliki sepuluh mulut," tukasnya seperti dikutip dari AFP, Selasa (6/8/2019)

Korsel dan AS dijadwalkan akan melakukan latihan perang yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Guardian (UFG). Latihan ini sejatinya digelar pada Agustus tahun lalu namun kemudian ditangguhkan.

Sementara latihan tahunan terbesar dua negara sekutu itu, Foal Eagle dan Key Resolve, yang berlangsung setiap musim semi dan melibatkan puluhan ribu tentara diganti dengan latihan Dong Maeng atau Aliansi yang lebih kecil pada bulan Maret.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7478 seconds (0.1#10.140)