Pilot F/A-18E Super Hornet AS yang Jatuh di Star Wars Canyon Tewas
A
A
A
DEATH VALLEY - Pilot pesawat jet tempur F/A-18E Super Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang jatuh di Star Wars Canyon, Death Valley, telah ditemukan dalam kondisi tewas.
"Angkatan Laut menahan identitas korban sampai 24 jam setelah keluarganya diberitahu, sesuai dengan kebijakan Departemen Pertahanan," kata juru bicara Join Strike Fighter Wing, Letnan Lydia Ellen Bock, dalam sebuah pernyataan.
"Angkatan Laut berduka karena kehilangan salah satu dari kita dan hati kita tertuju kepada keluarga dan teman-teman yang terkena dampak tragedi ini," lanjut Bock, dikutip New York Post, Jumat (2/8/2019).
Sebelumnya, pejabat Angkatan Laut meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk pilot tersebut pada hari Rabu setelah jet tempur F/A-18E Super Hornet jatuh sekitar 40 mil di utara Naval Air Weapons Station China Lake. (Baca: Jet Tempur F-18 Super Hornet AS Jatuh di California )
"Saya melihat awan jamur hitam naik," kata Aaron Cassell, warga yang berada di Panamint Springs Resort milik keluarganya yang berjarak sekitar 10 mil dari lokasi kecelakaan. "Biasanya Anda tidak melihat awan jamur di padang pasir," ujarnya kepada The Associated Press.
Tujuh turis di darat ikut terluka terkena puing-puing jet tempur yang beterbangan. Mereka telah dirawat karena cedera ringan.
Kendaraan militer pada umumnya dilarang terbang di atas wilayah taman nasional tersebut. Namun, menurut juru bicara taman nasional Patrick Taylor, ada pengecualian untuk area Death Valley.
Jet tempur yang jatuh bagian dari pasukan serangan "Vigilantes" yang berbasis di sebuah pangkalan Angkatan Laut di Lemoore, California. Pesawat itu jatuh sekitar pukul 03.00 dini hari.
Jet tempur F/A-18 adalah jet tempur bermesin ganda yang merupakan tulang punggung armada udara Angkatan Laut Amerika.
"Angkatan Laut menahan identitas korban sampai 24 jam setelah keluarganya diberitahu, sesuai dengan kebijakan Departemen Pertahanan," kata juru bicara Join Strike Fighter Wing, Letnan Lydia Ellen Bock, dalam sebuah pernyataan.
"Angkatan Laut berduka karena kehilangan salah satu dari kita dan hati kita tertuju kepada keluarga dan teman-teman yang terkena dampak tragedi ini," lanjut Bock, dikutip New York Post, Jumat (2/8/2019).
Sebelumnya, pejabat Angkatan Laut meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk pilot tersebut pada hari Rabu setelah jet tempur F/A-18E Super Hornet jatuh sekitar 40 mil di utara Naval Air Weapons Station China Lake. (Baca: Jet Tempur F-18 Super Hornet AS Jatuh di California )
"Saya melihat awan jamur hitam naik," kata Aaron Cassell, warga yang berada di Panamint Springs Resort milik keluarganya yang berjarak sekitar 10 mil dari lokasi kecelakaan. "Biasanya Anda tidak melihat awan jamur di padang pasir," ujarnya kepada The Associated Press.
Tujuh turis di darat ikut terluka terkena puing-puing jet tempur yang beterbangan. Mereka telah dirawat karena cedera ringan.
Kendaraan militer pada umumnya dilarang terbang di atas wilayah taman nasional tersebut. Namun, menurut juru bicara taman nasional Patrick Taylor, ada pengecualian untuk area Death Valley.
Jet tempur yang jatuh bagian dari pasukan serangan "Vigilantes" yang berbasis di sebuah pangkalan Angkatan Laut di Lemoore, California. Pesawat itu jatuh sekitar pukul 03.00 dini hari.
Jet tempur F/A-18 adalah jet tempur bermesin ganda yang merupakan tulang punggung armada udara Angkatan Laut Amerika.
(mas)