Abaikan Sanksi AS, UE Akan Tetap Bekerja Sama dengan Menlu Iran
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) menyesali keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif. UE pun berjanji akan terus bekerja dengan Zarif.
Pemerintah AS mengumumkan membekukan aset Zarif di Amerika Serikat atau yang dikendalikan oleh entitas AS. AS juga menambahkan akan membatasi perjalanan internasionalnya.
"Kami menyesali keputusan ini," kata Carlos Martin Ruiz De Gordejuela, juru bicara kepala diplomatik UE Federica Mogherini.
"Dari pihak kami, kami akan terus bekerja dengan Zarif sebagai diplomat paling senior Iran dan mengingat pentingnya menjaga saluran diplomatik," ujar Martin seperti dikutip dari France24, Jumat (2/8/2019).
Keputusan AS menjatuhkan sanksi kepada Zarif adalah pukulan terbaru Presiden Donald Trump terhadap kesepakatan nuklir internasional 2015. Perjanjian ini mengekang program nuklir Iran, dan sedang berusaha diselamatkan oleh Brussels.
Trump tahun lalu menarik diri dari kesepakatan 2015 yang dibuat oleh pendahulunya Barack Obama, kekuatan Uni Eropa, China dan Rusia yang bertujuan mengekang program nuklir Iran.
Sejak itu saat itu Uni Eropa telah berusaha untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut.
Zarif berada di jantung pembicaraan kompleks dengan negara lain mengenai industri tenaga nuklir Iran. Teheran menyatakan program nuklir mereka untuk kepentingan damai, tetapi Washington dan sekutu regionalnya termasuk Israel bersikeras Iran berusaha menutup-nutupi program senjata rahasia.
Tetapi seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan bahwa citra diplomatik Zarif - yang didukung oleh bahasa Inggrisnya yang fasih, humor dan latar belakang sebagai akademisi yang berpendidikan AS - adalah sebuah kesalahan.
Pemerintah AS mengumumkan membekukan aset Zarif di Amerika Serikat atau yang dikendalikan oleh entitas AS. AS juga menambahkan akan membatasi perjalanan internasionalnya.
"Kami menyesali keputusan ini," kata Carlos Martin Ruiz De Gordejuela, juru bicara kepala diplomatik UE Federica Mogherini.
"Dari pihak kami, kami akan terus bekerja dengan Zarif sebagai diplomat paling senior Iran dan mengingat pentingnya menjaga saluran diplomatik," ujar Martin seperti dikutip dari France24, Jumat (2/8/2019).
Keputusan AS menjatuhkan sanksi kepada Zarif adalah pukulan terbaru Presiden Donald Trump terhadap kesepakatan nuklir internasional 2015. Perjanjian ini mengekang program nuklir Iran, dan sedang berusaha diselamatkan oleh Brussels.
Trump tahun lalu menarik diri dari kesepakatan 2015 yang dibuat oleh pendahulunya Barack Obama, kekuatan Uni Eropa, China dan Rusia yang bertujuan mengekang program nuklir Iran.
Sejak itu saat itu Uni Eropa telah berusaha untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut.
Zarif berada di jantung pembicaraan kompleks dengan negara lain mengenai industri tenaga nuklir Iran. Teheran menyatakan program nuklir mereka untuk kepentingan damai, tetapi Washington dan sekutu regionalnya termasuk Israel bersikeras Iran berusaha menutup-nutupi program senjata rahasia.
Tetapi seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan bahwa citra diplomatik Zarif - yang didukung oleh bahasa Inggrisnya yang fasih, humor dan latar belakang sebagai akademisi yang berpendidikan AS - adalah sebuah kesalahan.
(ian)