Putra dan Pewaris Osama bin Laden Dilaporkan Sudah Meninggal
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah memperoleh informasi bahwa putra dan calon penerus pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden, Hamza bin Laden, sudah meninggal. Hal itu diungkapkan oleh tiga pejabat AS.
Para pejabat tersebut tidak akan memberikan penjelasan tentang di mana atau kapan Hamza bin Laden meninggal atau apakah AS memainkan peranan dalam kematiannya. Tidak diketahui dengan jelas apakah AS telah mengkonfirmasi kematiannya seperti dikutip dari NBC News, Kamis (1/8/2019).
Pernyataan publik terakhir yang diketahui Hamza bin Laden dirilis oleh sayap media al Qaeda pada tahun 2018. Dalam kesempatan itu, ia mengancam Arab Saudi dan menyeru orang-orang di semenanjung Arab untuk memberontak.
Hamza bin Laden diyakini lahir sekitar tahun 1989. Ayahnya pindah ke Afghanistan pada tahun 1996 dan menyatakan perang melawan AS. Hamza ikut bersamanya dan muncul dalam video propaganda al Qaeda. Sebagai pemimpin al Qaeda, Osama bin Laden mengawasi operasi terhadap target Barat yang memuncak pada serangan 11 September 2001 di New York World Trade Center dan Pentagon.
Pasukan elit Navy SEALS membunuh Osama bin Laden pada 2011 saat penggerebekan di kompleks Abbottabad, Pakistan. Hamza tidak ditemukan di kompleks itu. Surat-surat yang disita dari markas itu mengisyaratkan bahwa Osama ingin putranya bergabung dengannya di Abbottabad dan merawatnya sebagai seorang pemimpin.
Dalam sebuah artikel di bulan September 2017, pakar anti-terorisme dan mantan agen FBI Ali Soufan mengatakan Hamza sedang dipersiapkan untuk peran kepemimpinan dalam organisasi yang didirikan ayahnya dan kemungkinan akan diterima dengan baik oleh para anggota dewan jihad.
"Kekhalifahan Negara Islam tampaknya berada di ambang kehancuran, Hamza sekarang adalah sosok terbaik untuk menyatukan kembali gerakan jihad global," katanya.
Pada bulan Februari, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan akan membayar sebanyak USD1 juta untuk informasi tentang keberadaan Hamza bin Laden.
Program Imbalan Kontraterorisme Departemen Luar Negeri AS menggambarkan Hamza sebagai pemimpin al Qaeda yang baru muncul yang telah mengancam serangan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.
Gedung Putih belum memberikan komentar terkait berita ini.
Para pejabat tersebut tidak akan memberikan penjelasan tentang di mana atau kapan Hamza bin Laden meninggal atau apakah AS memainkan peranan dalam kematiannya. Tidak diketahui dengan jelas apakah AS telah mengkonfirmasi kematiannya seperti dikutip dari NBC News, Kamis (1/8/2019).
Pernyataan publik terakhir yang diketahui Hamza bin Laden dirilis oleh sayap media al Qaeda pada tahun 2018. Dalam kesempatan itu, ia mengancam Arab Saudi dan menyeru orang-orang di semenanjung Arab untuk memberontak.
Hamza bin Laden diyakini lahir sekitar tahun 1989. Ayahnya pindah ke Afghanistan pada tahun 1996 dan menyatakan perang melawan AS. Hamza ikut bersamanya dan muncul dalam video propaganda al Qaeda. Sebagai pemimpin al Qaeda, Osama bin Laden mengawasi operasi terhadap target Barat yang memuncak pada serangan 11 September 2001 di New York World Trade Center dan Pentagon.
Pasukan elit Navy SEALS membunuh Osama bin Laden pada 2011 saat penggerebekan di kompleks Abbottabad, Pakistan. Hamza tidak ditemukan di kompleks itu. Surat-surat yang disita dari markas itu mengisyaratkan bahwa Osama ingin putranya bergabung dengannya di Abbottabad dan merawatnya sebagai seorang pemimpin.
Dalam sebuah artikel di bulan September 2017, pakar anti-terorisme dan mantan agen FBI Ali Soufan mengatakan Hamza sedang dipersiapkan untuk peran kepemimpinan dalam organisasi yang didirikan ayahnya dan kemungkinan akan diterima dengan baik oleh para anggota dewan jihad.
"Kekhalifahan Negara Islam tampaknya berada di ambang kehancuran, Hamza sekarang adalah sosok terbaik untuk menyatukan kembali gerakan jihad global," katanya.
Pada bulan Februari, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan akan membayar sebanyak USD1 juta untuk informasi tentang keberadaan Hamza bin Laden.
Program Imbalan Kontraterorisme Departemen Luar Negeri AS menggambarkan Hamza sebagai pemimpin al Qaeda yang baru muncul yang telah mengancam serangan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.
Gedung Putih belum memberikan komentar terkait berita ini.
(ian)