Rudal Baru Korut Bisa Hantam Jepang Tanpa Bisa Dicegat
A
A
A
TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan rudal baru yang dimiliki Korea Utara (Korut) bisa menghantam negara itu tanpa bisa dicegat. Hal itu dikarenakan rudal baru tersebut memiliki lintasan yang tidak biasa untuk rudal balistik konvensional yang membuatnya sulit untuk mencegatnya.
"Proyektil Korea Utara yang baru memiliki lintasan yang tidak teratur dan terbang di ketinggian lebih rendah dari rudal balistik konvensional yang membuatnya sulit untuk mencegatnya," kata Kementerian Pertahanan Jepang, seperti dikutip Sputnik dari NHK, Sabtu (27/7/2019).
Dengan begitu, menurut laporan NHK, para pejabat pertahanan mengakui bahwa jenis proyektil ini dapat mencapai Jepang. Hal ini berdasarkan temuan militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) yang menyebut dua rudal Korut yang diluncurkan pada Kamis lalu itu terbang sekitar 600 km.
Menurut NHK, Jepang bertekad untuk melakukan tindakan penanggulangan yang tepat dalam kerja sama erat dengan AS.
Seperti diwartakan sebelumnya, Korut menembakkan dua proyektil dari daerah yang dekat dengan kota pesisir Wonsan pada Kamis pagi. Kepala Staf Gabungan Korsel kemudian mengatakan bahwa peluncuran itu adalah dua rudal jarak pendek yang terbang sekitar 430 kilometer pada ketinggian 31 mil sebelum jatuh ke Laut Jepang. ( Baca juga: Rezim Kim Jong-un Tembakkan Dua Proyektil Korut Pagi Ini )
Pada hari Jumat, media yang dikelola pemerintah Korut melaporkan bahwa peluncuran itu merupakan uji coba senjata pemandu taktis baru. Uji coba itu diamati langsung oleh Pemimpin Korut Kim Jong-un.
Laporan itu muncul kurang dari sebulan setelah Kim dan Presiden AS Donald Trump bertemu di zona demiliterisasi Korea dan setuju untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.
"Proyektil Korea Utara yang baru memiliki lintasan yang tidak teratur dan terbang di ketinggian lebih rendah dari rudal balistik konvensional yang membuatnya sulit untuk mencegatnya," kata Kementerian Pertahanan Jepang, seperti dikutip Sputnik dari NHK, Sabtu (27/7/2019).
Dengan begitu, menurut laporan NHK, para pejabat pertahanan mengakui bahwa jenis proyektil ini dapat mencapai Jepang. Hal ini berdasarkan temuan militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) yang menyebut dua rudal Korut yang diluncurkan pada Kamis lalu itu terbang sekitar 600 km.
Menurut NHK, Jepang bertekad untuk melakukan tindakan penanggulangan yang tepat dalam kerja sama erat dengan AS.
Seperti diwartakan sebelumnya, Korut menembakkan dua proyektil dari daerah yang dekat dengan kota pesisir Wonsan pada Kamis pagi. Kepala Staf Gabungan Korsel kemudian mengatakan bahwa peluncuran itu adalah dua rudal jarak pendek yang terbang sekitar 430 kilometer pada ketinggian 31 mil sebelum jatuh ke Laut Jepang. ( Baca juga: Rezim Kim Jong-un Tembakkan Dua Proyektil Korut Pagi Ini )
Pada hari Jumat, media yang dikelola pemerintah Korut melaporkan bahwa peluncuran itu merupakan uji coba senjata pemandu taktis baru. Uji coba itu diamati langsung oleh Pemimpin Korut Kim Jong-un.
Laporan itu muncul kurang dari sebulan setelah Kim dan Presiden AS Donald Trump bertemu di zona demiliterisasi Korea dan setuju untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.
(ian)