Tembakan 2 Rudal Korut Peringatan untuk Penghasut Perang Korsel
A
A
A
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) mengumumkan tembakan dua rudal pada hari Kamis merupakan peringatan untuk Korea Selatan (Korsel) yang mereka anggap sebagai penghasut perang. Kantor berita Yonhap melaporkan pengumuman tersebut, Jumat (26/7/2019).
Tembakan dua rudal balistik itu dipantau langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Menurut laporan Yonhap, Kim Jong-un meminta Seoul untuk menangguhkan penempatan senjata baru dan latihan perang gabungan dengan Amerika Serikat (AS) yang telah direncanakan.
Kantor berita negara Korut, KCNA, menggemakan laporan media Korea Selatan tersebut. "Demonstrasi pemimpin DPRK tentang senjata terpandu taktis baru pada hari Kamis adalah peringatan keras untuk penghasut perang Korea Selatan di tengah kelanjutan latihan militer bersama dan pengembangan senjata berteknologi tinggi," tulis media pemerintah Pyongyang tersebut.
Sementara itu, Kim Jong-un mengatakan negara dalam posisi terancam. "Kami dipaksa untuk terus mengembangkan sistem senjata super-kuat untuk menghilangkan potensi dan ancaman langsung terhadap keamanan nasional kami di selatan," kata Kim.
Seperti diberitakan sebelumnya, Korea Utara menguji tembak dua rudal balistik untuk pertama kali sejak Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump pada bulan lalu sepakat untuk melanjutkan langkah-langkah menuju denuklirisasi.
Pejabat kepresidenan Korea Selatan, Cheong Wa Dae, mengatakan dua rudal diluncurkan dari Semenanjung Hodo, Korea Utara, sekitar pukul 05.34 dan 05.57 pagi."Keduanya jenis baru rudal balistik jarak pendek," katanya.
Rudal pertama terbang sejauh 430 kilometer. Sedangkan rudal kedua menempuh jarak 690 kilometer. Kedua rudal mendarat di Laut Jepang.
Tembakan dua rudal balistik itu dipantau langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Menurut laporan Yonhap, Kim Jong-un meminta Seoul untuk menangguhkan penempatan senjata baru dan latihan perang gabungan dengan Amerika Serikat (AS) yang telah direncanakan.
Kantor berita negara Korut, KCNA, menggemakan laporan media Korea Selatan tersebut. "Demonstrasi pemimpin DPRK tentang senjata terpandu taktis baru pada hari Kamis adalah peringatan keras untuk penghasut perang Korea Selatan di tengah kelanjutan latihan militer bersama dan pengembangan senjata berteknologi tinggi," tulis media pemerintah Pyongyang tersebut.
Sementara itu, Kim Jong-un mengatakan negara dalam posisi terancam. "Kami dipaksa untuk terus mengembangkan sistem senjata super-kuat untuk menghilangkan potensi dan ancaman langsung terhadap keamanan nasional kami di selatan," kata Kim.
Seperti diberitakan sebelumnya, Korea Utara menguji tembak dua rudal balistik untuk pertama kali sejak Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump pada bulan lalu sepakat untuk melanjutkan langkah-langkah menuju denuklirisasi.
Pejabat kepresidenan Korea Selatan, Cheong Wa Dae, mengatakan dua rudal diluncurkan dari Semenanjung Hodo, Korea Utara, sekitar pukul 05.34 dan 05.57 pagi."Keduanya jenis baru rudal balistik jarak pendek," katanya.
Rudal pertama terbang sejauh 430 kilometer. Sedangkan rudal kedua menempuh jarak 690 kilometer. Kedua rudal mendarat di Laut Jepang.
(mas)