Redakan Ketegangan, Pompeo Desak Iran Kembali ke Meja Perundingan
A
A
A
BUENOS AIRES - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, Washington menginginkan Teheran datang ke meja perundingan untuk negosiasi di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara di Teluk. Eskalasi ketegangan kedua negara telah berdampak pada pasar minyak global.
Berbicara pada KTT anti-terorisme di Buenos Aires, Pompeo juga mengulangi tawaran dari Presiden AS Donald Trump untuk pembicaraan tanpa prasyarat.
"Orang Iran terus mengatakan mereka akan membicarakannya, tetapi hanya jika Amerika Serikat melakukan sesuatu. Kami membutuhkan mereka untuk datang ke meja perundingan, itu adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan tantangan ini," kata Pompeo seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/7/2019).
Ketegangan AS dan Iran telah meningkat sejak Trump tahun lalu membatalkan perjanjian nuklir di mana Teheran sepakat untuk mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi global yang melumpuhkan ekonominya.
Dalam episode terakhir ketegangan yang menggetarkan saraf, Iran membantah klaim Trump bahwa Angkatan Laut AS telah menghancurkan salah satu dronenya di Selat Hormuz. Bantahan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran kedua belah pihak dapat terjatuh dalam perang di Teluk.
Pompeo menegaskan kembali di Buenos Aires bahwa AS telah menembak jatuh drone Iran, meskipun ada penolakan dari Iran, termasuk dari Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang mengatakan dia tidak mengetahui adanya drone Iran yang jatuh di jalur air strategis.
"(Drone) itu jatuh. Fakta bahwa menteri luar negeri Zarif tidak tahu atau berbohong tentang hal itu saya tidak dapat menjelaskannya. Itu terjadi,” tegas Pompeo.
Trump sebelumnya mengatakan "tidak diragukan" Angkatan Laut AS telah menghancurkan drone, setelah Teheran menunjukkan rekaman video yang katanya membantah insiden itu terjadi.
Berbicara pada KTT anti-terorisme di Buenos Aires, Pompeo juga mengulangi tawaran dari Presiden AS Donald Trump untuk pembicaraan tanpa prasyarat.
"Orang Iran terus mengatakan mereka akan membicarakannya, tetapi hanya jika Amerika Serikat melakukan sesuatu. Kami membutuhkan mereka untuk datang ke meja perundingan, itu adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan tantangan ini," kata Pompeo seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/7/2019).
Ketegangan AS dan Iran telah meningkat sejak Trump tahun lalu membatalkan perjanjian nuklir di mana Teheran sepakat untuk mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi global yang melumpuhkan ekonominya.
Dalam episode terakhir ketegangan yang menggetarkan saraf, Iran membantah klaim Trump bahwa Angkatan Laut AS telah menghancurkan salah satu dronenya di Selat Hormuz. Bantahan itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran kedua belah pihak dapat terjatuh dalam perang di Teluk.
Pompeo menegaskan kembali di Buenos Aires bahwa AS telah menembak jatuh drone Iran, meskipun ada penolakan dari Iran, termasuk dari Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang mengatakan dia tidak mengetahui adanya drone Iran yang jatuh di jalur air strategis.
"(Drone) itu jatuh. Fakta bahwa menteri luar negeri Zarif tidak tahu atau berbohong tentang hal itu saya tidak dapat menjelaskannya. Itu terjadi,” tegas Pompeo.
Trump sebelumnya mengatakan "tidak diragukan" Angkatan Laut AS telah menghancurkan drone, setelah Teheran menunjukkan rekaman video yang katanya membantah insiden itu terjadi.
(ian)