Indonesia Bakal Bangun Jembatan Laut 7 Km Dekat Singapura
A
A
A
JAKARTA - Indonesia berencana untuk mulai membangun jembatan laut terpanjangnya tahun depan untuk menghubungkan dua pulau di dekat Singapura.
Jembatan itu nantinya sepanjang tujuh kilometer yang menghubungkan Batam dan Bintan. Proyek tersebut akan menelan biaya Rp4 triliun dan pembangunannya akan memakan waktu tiga hingga empat tahun. Demikian pernyataan Sekretariat Kabinet, Kamis (11/7/2019).
Presiden Joko Widodo, yang akan berkuasa untuk periode kedua, sedang melakukan dorongan pembangunan infrastruktur senilai lebih dari USD400 miliar. Pemerintah ingin memposisikan kembali Batam sebagai pusat pengiriman dan manufaktur alternatif ke Singapura dengan potensi bisa menarik investasi baru USD60 miliar.
Menurut pernyataan Sekretariat Kabinet, Kementerian Pekerjaan Umum sedang menyiapkan studi kelayakan dan menganalisis desain teknik, dan bertujuan menyelesaikan proyek ini pada akhir tahun.
kepala Badan Pengembangan Batam Edy Putra Irawady, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan Indonesia sedang mengembangkan wilayah Batam untuk menarik peluang yang berpotensi timbul dari ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Jembatan tersebut juga akan melengkapi upaya Singapura untuk meningkatkan lalu lintas penumpang udara dengan membangun terminal kelima untuk Bandara Changi.
Indonesia menginginkan jembatan tersebut bisa memangkas biaya logistik, meningkatkan konektivitas dan meningkatkan pariwisata di daerah tersebut. Pemerintahan Joko Widodo juga sedang mengkaji kemungkinan untuk menghubungkan Semenanjung Malaysia dengan pulau Sumatra di Indonesia.
Jembatan itu nantinya sepanjang tujuh kilometer yang menghubungkan Batam dan Bintan. Proyek tersebut akan menelan biaya Rp4 triliun dan pembangunannya akan memakan waktu tiga hingga empat tahun. Demikian pernyataan Sekretariat Kabinet, Kamis (11/7/2019).
Presiden Joko Widodo, yang akan berkuasa untuk periode kedua, sedang melakukan dorongan pembangunan infrastruktur senilai lebih dari USD400 miliar. Pemerintah ingin memposisikan kembali Batam sebagai pusat pengiriman dan manufaktur alternatif ke Singapura dengan potensi bisa menarik investasi baru USD60 miliar.
Menurut pernyataan Sekretariat Kabinet, Kementerian Pekerjaan Umum sedang menyiapkan studi kelayakan dan menganalisis desain teknik, dan bertujuan menyelesaikan proyek ini pada akhir tahun.
kepala Badan Pengembangan Batam Edy Putra Irawady, seperti dikutip Bloomberg, mengatakan Indonesia sedang mengembangkan wilayah Batam untuk menarik peluang yang berpotensi timbul dari ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Jembatan tersebut juga akan melengkapi upaya Singapura untuk meningkatkan lalu lintas penumpang udara dengan membangun terminal kelima untuk Bandara Changi.
Indonesia menginginkan jembatan tersebut bisa memangkas biaya logistik, meningkatkan konektivitas dan meningkatkan pariwisata di daerah tersebut. Pemerintahan Joko Widodo juga sedang mengkaji kemungkinan untuk menghubungkan Semenanjung Malaysia dengan pulau Sumatra di Indonesia.
(mas)