Nabela Noor Pendobrak Stereotip Wanita Cantik

Senin, 08 Juli 2019 - 08:40 WIB
Nabela Noor Pendobrak...
Nabela Noor Pendobrak Stereotip Wanita Cantik
A A A
NABELA Noor mencuat di YouTube setelah menjadi dirinya sendiri. Dia adalah vlogger sekaligus You Tuber dengan saluran “selftitled” lebih dari 700.000 pelanggan. Nabela Noor bukan vlogger kecantikan pada umumnya.

Saat beraktivitas di dunia maya, Nabela Noor memang tetap menghadirkan tutorial kecantikan, mode, dan gaya hidup. Nah yang membuat beda, Nabela meramunya dengan konsep do it yourself (DIY). Dibanding vlogger kecantikan lainnya, dia memang tampil beda dengan ukuran tubuh plus atau size plus .Perbedaan itu justru membuat Noor yang akan berusia 28 tahun pada 4 Agustus mendatang itu seperti angin segar buat dunia kecantikan. Gadis keturunan Bangladesh-Amerika Serikat ini mampu mendobrak stereotip kecantikan yang ada di masyarakat. Tidak heran jika Noor kemudian menjelma menjadi sosok yang memiliki banyak penggemar. Bahkan, dia banyak bekerja sama dengan berbagai merek kecantikan terkenal dan sempat berlenggaklenggok di New York Fashion Week .
Dikutip Pop Sugar , selain memberikan informasi seputar kecantikan dan perawatan wajah atau tubuh, video yang diunggah Noor selalu memberikan beberapa informasi tentang kepercayaan diri. Dia juga tidak sungkan menceritakan kehidupan pribadinya, seperti pernikahannya dengan lelaki bule asal Amerika Serikat, Seth Martin, pada 2015. Tahun lalu dia berhasil masuk ke E.L.F.Program Beautyscape Influencer Cosmetics di New Orleans. Dia menjadi pembicara utama dan menginspirasi seluruh ruangan yang terdiri dari 20 peserta dari seluruh dunia. Dia membawa pesan khusus tentang makna “perubahan”. Perubahan yang dimaksud adalah meminta lebih banyak dari industri kecantikan, memastikan para fotografer belajar bagaimana meningkatkan dan memberdayakan wanita dengan ukuran tubuh plus.
Selain itu, memastikan semua orang dari berbagai latar belakang ras dan ukuran tubuh bisa terwakili dapat melihat diri mereka dalam berita, majalah, dan media. Melalui videonya, dia juga ingin mematahkan gagasan jika orang kulit berwarna tidak dapat menghasilkan uang. “Black Panther membuktikan itu salah. Saya suka melihat orang-orang kulit berwarna menang dan membawa penonton dan menunjukkan kepada orangorang,” katanya.Perkenalan Noor dengan video YouTube dimulai secara tidak sengaja. Saat hubungan asmaranya kandas dengan seorang bernama Liam. Saat itulah dia mulai menonton video YouTube. Noor secara resmi menjadi YouTuber pada November 2013. Dia memulai saluran YouTube yang menggunakan namanya sendiri. “Aku tidak melihat seorang gadis sepertiku di Disney Channel .
Di ABC Family , atau apa pun, saya tidak melihat saya terwakili. Saya membuat saluran itu karena saya ingin orang lain yang tidak melihat diri mereka, melihat diri saya, mudah-mudahan atau setidaknya melihat diri mereka agak terwakili melalui pekerjaan saya,” tuturnya, dikutip Allure. Hampir lima tahun kemudian, Noor memiliki hampir setengah juta pelanggan. Kanal YouTube -nya mencakup gaya hidup dan kecantikan. Dia mengulas produk kecantikan, kehidupannya sebagai wanita muslim-Amerika berukuran plus dan membuat tutorial make - up .

“Saya berpikir, betapa asyiknya jika gadis-gadis lain memiliki referensi untuk riasan untuk kulit kita. Saya pikir penting bagi wanita berukuran besar untuk diwakili secara adil dan cantik. Tidak dijadikan candaan dan tidak dianggap buruk atau jelek, tetapi untuk dirayakan. Ketika kita tidak melihat diri kita di iklan-iklan itu, bagaimana kita juga berpikir bahwa kita juga cantik?” ungkapnya.Dia berharap melihat lebih banyak representasi untuk wanita ukuran plus di industri kecantikan juga. Dia juga mengidolakan aktris ukuran plus asal AS Chrissy Metz yang membuatnya semangat. “Dia adalah contoh seseorang yang memelopori standar baru, dan aku menyukainya,” ujarnya.
Kemudian dia membuat akun Instagram untuk mendorong representasi wanita ukuran plus. Dia pun berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta pengikut Instagram dan hingga saat ini terus bertambah. “Sebelum saya memulai saluran saya, saya hanya ingin diterima. Saya ingin semua orang menerima saya. Dengan berada di YouTube , tumbuh dan belajar lebih banyak tentang diri saya dan apa kebebasan batin sejati yang saya pelajari bahwa cinta-diri adalah kebebasan. Cintadiri lebih penting daripada orang lain yang menerima Anda,” katanya.

Saat ini dia tidak merasa perlu diterima lagi karena dia menerima dirinya sendiri. “Itu merupakan perubahan bagi saya karena sebelumnya saya ingin orang menerima saya apa adanya, tetapi saya segera sadar jika saya tidak menerima diri saya sendiri. Begitu aku melakukannya, aku tidak membutuhkan orang lain untuk menerimaku. Aku sudah cukup untuk diriku sendiri. Mendorong orang lain untuk cukup untuk diri mereka sendiri benarbenar merupakan berkah,” katanya.

Rumah Gratis buat Imigran Bangladesh
Selain aktif di dunia online , Noor juga tetap mengasah kepekaannya di dunia sosial. Termasuk masalah imigrasi, kemiskinan, pendidikan, dan lain-lainnya. Noor diketahui berimigrasi ke New York, AS, bersama keluarganya saat dia masih ada di dalam kandungan sang ibu. Kala itu sang ibu yang sedang hamil 5 bulan mengenakan syal saat imigrasi untuk menyembunyikan kehamilannya. Noor memiliki dua kakak laki-laki, seorang kakak perempuan, dan dua adik perempuan bernama Maira dan Neharika. Dikutip Everypedia , dia menghabiskan tahun-tahun awalnya di New York dan Maryland. Lalu menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Pennsylvania.

“Keluarga saya adalah imigran Asia Selatan, tetapi belajar cerita-cerita imigran dari perspektif imigran Meksiko dan memahami berbagai macam perspektif yang berbeda membentuk siapa saya hari ini,” ujarnya. Ketika dia melakukan perjalanan ke Bangladesh, dia belajar jika hidup bukanlah seperti yang dia pikirkan di Amerika Serikat (AS) yang penuh kenyamanan. “Ketika saya pergi ke Bangladesh dan melihat pembagian kelas dan kemiskinan ekstrem dan kekayaan ekstrem, saya seperti, Nabela, Anda telah diberi kesempatan untuk datang ke sini di Amerika, keluarga Anda datang ke sini, Anda dilahirkan di sini dan memiliki peluang ini. Tidak mungkin semuanya sia-sia,” katanya.

Dari sinilah dia terdorong mendirikan Noor House untuk membantu memutus siklus tidak berdaya atau putus asa di kalangan masyarakat Bangladesh. Organisasi nirlaba ini juga menyediakan perumahan gratis, sumber daya pendidikan, dan akses makanan dan air. Program ini telah membantu 10 keluarga di Bangladesh. Untuk tujuannya ini, dia menggunakan tanah milik keluarga yang digunakan untuk membangun rumah-rumah kecil bagi orang-orang Bangladesh. Rumah ini bisa ditinggal gratis tanpa uang apa pun sehingga mereka memiliki harapan dan semangat untuk langkah hidup yang berbeda.

“Aku bisa punya lemari berisi sabuk Gucci, tapi apakah itu akan mengubah dunia? Tidak! Saya akan menikmati beberapa kemewahan yang dapat saya nikmati, tetapi saya kemudian akan menggunakan semua kekuatan saya untuk membantu orang sebanyak yang saya bisa,” katanya. (Susi Susanti)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1245 seconds (0.1#10.140)