Jalur Kereta Transit Terpadat Didominasi Amerika Latin
A
A
A
NEW YORK - Jalur kereta bawah tanah di Buenos Aires, Argentina, dan Sao Paulo, Brasil, ternyata menjadi paling padat di dunia. Jalur tersebut mampu mengalahkan jalur kereta di New York dan Tokyo yang dikenal memiliki fasilitas mewah serta teknologi canggih. Itu tidak lepas karena kereta bawah tanah menjadi solusi transportasi untuk mengurai kemacetan dan telah menjadi favorit di banyak negara.
Namun, jalur kereta bawah tanah tertentu dan strategis umumnya sangat sibuk serta padat pada jam berangkat kerja dan pulang kerja. Kepadatan di kereta bawah tanah pada jam sibuk pun tak bisa terhindarkan. Itu menjadi dilema bagi para pengguna kereta yang memburu waktu untuk datang tepat waktu di kantor. Namun, kepadatan di stasiun pada jalur kereta tertentu kini bisa dipantau dengan teknologi.
Salah satunya adalah Google Maps yang menjadi aplikasi untuk mengetahui kepadatan pada jalur kereta tertentu. Itu bertujuan agar pengguna kereta bisa mengetahui tingkat kepadatan dan menyiasati jadwal keberangkatan yang tepat. Aplikasi itu juga mampu memprediksi kepadatan di jalur transit tersebut.Fitur terbaru itu bisa mengecek situasi stasiun transit di lebih dari 200 kota di seluruh dunia.
Dengan begitu, orang bisa menunda perjalanan atau mengalihkan ke moda transportasi lain agar bisa mendapatkan kenyamanan. “Google Maps menganalisis laporan kepadatan dari pengguna Google Maps dari Oktober 2018 hingga Juni 2019 selama jam sibuk yakni (06.00 hingga 10.00 pagi),” demikian keterangan Google dilansir CNN. “Aplikasi itu juga mengidentifikasi laporan jumlah kepadatan tertinggi,” kata laporan tersebut.
Nanti pengguna Google Maps akan memberikan pemberitahuan kepada penggunanya. Itu juga memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk memberikan informasi tentang kondisi kepadatan di kereta, kereta bawah tanah atau bus. Dengan menggunakan data tersebut, ternyata jalur transit paling padat di dunia bukan di New York dan Tokyo. Mereka dikalahkan jalur transit di Buenos Aires dan Sao Paulo.
Buenos Aires memiliki tiga jalur kereta transit tersibuk, yakni Urquiza Line (1), Line C (6) dan Line A (3). Urquiza Line merupakan jalur transit paling padat di dunia. Itu merupakan jalur kereta api komuter di Buenos Aires, Argentina, sepanjang 26 km yang dioperasikan kereta bawah tanah Metrovias. Jalur kereta itu biasanya mengangkut 75.400 penumpang setiap hari dan beroperasi selama 20 jam per hari.
Sedangkan Sao Paulo memiliki dua jalur transit tersibuk, yakni Line 11 (2) dan Line 9 (8). Khusus Line 11 dioperasikan oleh sistem komuter Companhia Paulista de Trens Metropolitanos (CPTM) di Sao Paulo, Brasil. Itu juga dikenal sebagai East Express yang menghubungkan antara Stasiun Luz dan Guaianases. Eropa diwakili oleh Paris dengan Line 13 pada posisi kelima.
Line 13 merupakan salah satu dari 16 jalur kereta di Paris Metro. Itu awalnya adalah Line B milik Nord-Sud Company sebelum menjadi Line 13 ketika Nord-Sud bermerger dengan CMP pada 1930. Line 13 diperpanjang pada 1976 untuk menjangkau Line 14. Kini Line 13 menghubungkan bagian Paris Barat hingga Chatillon dan Montrouge di selatan.
Tokyo memiliki dua jalur kereta bawah tanah terpadat, yakni Chuo Line pada posisi ketujuh dan Nippori-Toneri Liner menduduki peringkat ke sembilan. Chuo Line menjadi salah satu jalur kereta terbesar di Jepang yang menghubungkan Tokyo dan Nagoya. Jalur itu juga melalui pusat pegunungan Honshu.
Sedangkan jalur kereta L Train di New York menduduki peringkat ke-10. Itu merupakan layanan kereta transit di Divisi B di New York City Subway. L Train itu beroperasi di Eight Avenue di Chelsea, Manhattan, dan Rockaway Parkway di Canarsie, Brooklyn. Rute tersebut sudah ada sejak Jalur Canarsie pada 1928. Bukan hanya kepadatan semata, Google Maps juga mengenalkan live update tentang penundaan jadwal kereta dan bus.
“Itu bertujuan meningkatkan akurasi untuk waktu transit bagi 60 juta orang di seluruh dunia,” demikian keterangan Google. Mereka juga menyatakan sistem yang diluncurkan di India sekitar tiga pekan lalu, itu menggunakan model mesin pembelajar yang mampu mengombinasikan lalu lintas kereta dan bus dengan rute pemberhentian.
Khusus di Inggris, laporan tingkat pada jalur kereta api bawah tanah juga menjadi perhatian serius. Salah satu jalur yang terpadat pada Jubilee Line versi data dari Google Maps. Kemudian, North Greenwich dan Canning Town juga menjadi jalur pemberhentian yang tersibuk, termasuk Central Line dan Waterloo & City.
Anggota dewan Florence Eshalomi memberikan perhatian terhadap Stasiun Canada Water yang menjadi sangat padat karena dilalui jalur tersebut. “Banyak masyarakat memberikan perhatian terhadap kepadatan di Stasiun Canada Water dan keselamatan mereka saat menunggu kereta,” kata Eshalomi.
Protes itu disampaikan langsung kepada Wali Kota London Sadiq Khan. Protes itu juga langsung dibalas Khan. “Canada Water memang semakin sibuk. Tetapi, para staf stasiun telah dilatih untuk untuk mengatur keluar dan masuk stasiun,” kata Khan dilansir South Warker News. Khan menjelaskan, mereka sudah bekerja untuk menjamin kenyamanan dan menjamin keselamatan.
Namun, jalur kereta bawah tanah tertentu dan strategis umumnya sangat sibuk serta padat pada jam berangkat kerja dan pulang kerja. Kepadatan di kereta bawah tanah pada jam sibuk pun tak bisa terhindarkan. Itu menjadi dilema bagi para pengguna kereta yang memburu waktu untuk datang tepat waktu di kantor. Namun, kepadatan di stasiun pada jalur kereta tertentu kini bisa dipantau dengan teknologi.
Salah satunya adalah Google Maps yang menjadi aplikasi untuk mengetahui kepadatan pada jalur kereta tertentu. Itu bertujuan agar pengguna kereta bisa mengetahui tingkat kepadatan dan menyiasati jadwal keberangkatan yang tepat. Aplikasi itu juga mampu memprediksi kepadatan di jalur transit tersebut.Fitur terbaru itu bisa mengecek situasi stasiun transit di lebih dari 200 kota di seluruh dunia.
Dengan begitu, orang bisa menunda perjalanan atau mengalihkan ke moda transportasi lain agar bisa mendapatkan kenyamanan. “Google Maps menganalisis laporan kepadatan dari pengguna Google Maps dari Oktober 2018 hingga Juni 2019 selama jam sibuk yakni (06.00 hingga 10.00 pagi),” demikian keterangan Google dilansir CNN. “Aplikasi itu juga mengidentifikasi laporan jumlah kepadatan tertinggi,” kata laporan tersebut.
Nanti pengguna Google Maps akan memberikan pemberitahuan kepada penggunanya. Itu juga memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk memberikan informasi tentang kondisi kepadatan di kereta, kereta bawah tanah atau bus. Dengan menggunakan data tersebut, ternyata jalur transit paling padat di dunia bukan di New York dan Tokyo. Mereka dikalahkan jalur transit di Buenos Aires dan Sao Paulo.
Buenos Aires memiliki tiga jalur kereta transit tersibuk, yakni Urquiza Line (1), Line C (6) dan Line A (3). Urquiza Line merupakan jalur transit paling padat di dunia. Itu merupakan jalur kereta api komuter di Buenos Aires, Argentina, sepanjang 26 km yang dioperasikan kereta bawah tanah Metrovias. Jalur kereta itu biasanya mengangkut 75.400 penumpang setiap hari dan beroperasi selama 20 jam per hari.
Sedangkan Sao Paulo memiliki dua jalur transit tersibuk, yakni Line 11 (2) dan Line 9 (8). Khusus Line 11 dioperasikan oleh sistem komuter Companhia Paulista de Trens Metropolitanos (CPTM) di Sao Paulo, Brasil. Itu juga dikenal sebagai East Express yang menghubungkan antara Stasiun Luz dan Guaianases. Eropa diwakili oleh Paris dengan Line 13 pada posisi kelima.
Line 13 merupakan salah satu dari 16 jalur kereta di Paris Metro. Itu awalnya adalah Line B milik Nord-Sud Company sebelum menjadi Line 13 ketika Nord-Sud bermerger dengan CMP pada 1930. Line 13 diperpanjang pada 1976 untuk menjangkau Line 14. Kini Line 13 menghubungkan bagian Paris Barat hingga Chatillon dan Montrouge di selatan.
Tokyo memiliki dua jalur kereta bawah tanah terpadat, yakni Chuo Line pada posisi ketujuh dan Nippori-Toneri Liner menduduki peringkat ke sembilan. Chuo Line menjadi salah satu jalur kereta terbesar di Jepang yang menghubungkan Tokyo dan Nagoya. Jalur itu juga melalui pusat pegunungan Honshu.
Sedangkan jalur kereta L Train di New York menduduki peringkat ke-10. Itu merupakan layanan kereta transit di Divisi B di New York City Subway. L Train itu beroperasi di Eight Avenue di Chelsea, Manhattan, dan Rockaway Parkway di Canarsie, Brooklyn. Rute tersebut sudah ada sejak Jalur Canarsie pada 1928. Bukan hanya kepadatan semata, Google Maps juga mengenalkan live update tentang penundaan jadwal kereta dan bus.
“Itu bertujuan meningkatkan akurasi untuk waktu transit bagi 60 juta orang di seluruh dunia,” demikian keterangan Google. Mereka juga menyatakan sistem yang diluncurkan di India sekitar tiga pekan lalu, itu menggunakan model mesin pembelajar yang mampu mengombinasikan lalu lintas kereta dan bus dengan rute pemberhentian.
Khusus di Inggris, laporan tingkat pada jalur kereta api bawah tanah juga menjadi perhatian serius. Salah satu jalur yang terpadat pada Jubilee Line versi data dari Google Maps. Kemudian, North Greenwich dan Canning Town juga menjadi jalur pemberhentian yang tersibuk, termasuk Central Line dan Waterloo & City.
Anggota dewan Florence Eshalomi memberikan perhatian terhadap Stasiun Canada Water yang menjadi sangat padat karena dilalui jalur tersebut. “Banyak masyarakat memberikan perhatian terhadap kepadatan di Stasiun Canada Water dan keselamatan mereka saat menunggu kereta,” kata Eshalomi.
Protes itu disampaikan langsung kepada Wali Kota London Sadiq Khan. Protes itu juga langsung dibalas Khan. “Canada Water memang semakin sibuk. Tetapi, para staf stasiun telah dilatih untuk untuk mengatur keluar dan masuk stasiun,” kata Khan dilansir South Warker News. Khan menjelaskan, mereka sudah bekerja untuk menjamin kenyamanan dan menjamin keselamatan.
(don)