Pengayaan Uranium Teheran Lewati Batas, Trump: Iran Bermain Api

Selasa, 02 Juli 2019 - 14:01 WIB
Pengayaan Uranium Teheran...
Pengayaan Uranium Teheran Lewati Batas, Trump: Iran Bermain Api
A A A
WASHINGTON - Teheran telah mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan pengayaan uranium berkadar rendah dalam jumlah yang melewati batas dari ketentuan perjanjian nuklir 2015. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengatakan tindakan itu berarti Iran telah "bermain api".

Pengumuman Teheran menandai langkah besar pertamanya di luar ketentuan perjanjian nuklir yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015. Itu juga menjadi tindakan mengkhawatirkan pertama rezim para Mullah setelah AS menarik diri dari JCPOA pada 2018 lalu.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan langkah itu bukan pelanggaran perjanjian dengan alasan bahwa Iran menggunakan haknya untuk menanggapi tindakan AS.

Apapun alasan Teheran, langkahnya memiliki konsekuensi yang luas jika ingin melakukan diplomasi karena negara-negara Eropa sedang berusaha menarik AS dan Iran kembali ke meja perundingan dan menjauhkan keduanya dari konfrontasi.

Pengayaan uranium yang melewati batas ketentuan dari JCPOA 2015 diumumkan kurang dari dua minggu setelah Trump nyaris meluncurkan serangan udara terhadap Teheran. Perintah serangan itu dibatalkan pada menit-menit akhir.

Kantor berita Fars melaporkan bahwa cadangan uranium yang diperkaya negara itu kini telah melewati batas 300 kg dari yang diizinkan oleh JCPOA.

Badan pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang memantau program nuklir Iran berdasarkan kesepakatan itu, mengonfirmasi di Wina bahwa Teheran telah melanggar batas tersebut.

Trump, ketika ditanya apakah dia memiliki pesan untuk Iran, mengatakan; "Tidak ada pesan kepada Iran. Mereka tahu apa yang mereka lakukan. Mereka tahu apa yang mereka mainkan, dan saya pikir mereka bermain dengan api. Jadi, tidak ada pesan apa pun kepada Iran."

Gedung Putih sebelumnya mengatakan akan terus menerapkan "tekanan maksimum" pada Iran. "Sampai para pemimpinnya mengubah tindakan mereka," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. Gedung Putih juga mengatakan Iran harus memiliki standar yang melarang semua pengayaan uranium.

Direktur eksekutif Asosiasi Kontrol Senjata, Daryl Kimball, mengatakan tidak ada standar internasional yang melarang Iran untuk memperkaya uranium. "Bukan itu masalahnya. Itu adalah posisi Amerika," katanya kepada Reuters, Selasa (2/7/2019).

Negara-negara kekuatan Eropa—yang tetap mempertahankan JCPOA 2015—mendesak Iran untuk tidak mengambil langkah lebih lanjut yang melanggar perjanjian nuklir itu. Kendati demikian, negara-negara Eropa itu memilih menahan diri untuk menyatakan bahwa perjanjian itu batal atau mengumumkan sanksi mereka pada Teheran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7600 seconds (0.1#10.140)