Iran Segera Lampaui Batas Minimum Pengayaan Uranium

Minggu, 30 Juni 2019 - 09:19 WIB
Iran Segera Lampaui Batas Minimum Pengayaan Uranium
Iran Segera Lampaui Batas Minimum Pengayaan Uranium
A A A
TEHERAN - Iran dilaporkan akan segera melampaui batas pengayaan uranium yang diatur dalam kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA). Ini dilakukan setelah pihak-pihak yang tersisa dalam JCPOA tidak dapat memperkenalkan mekanisme yang memuaskan yang memungkinkan interaksi dengan Teheran dan memotong sanksi Amerika Serikat (AS).

Utusan Iran untuk pertemuan dengan para pihak yang tersisa mengatakan bahwa tawaran dari negara Eropa terlalu sedikit untuk membujuk Teheran menghentikan rencananya. Demikian laporan kantor berita Iran, Fars, yang mengutip sumber anonim.

"Karena pertemuan komisi di Wina tidak dapat memenuhi tuntutan Iran yang adil. Iran bertekad untuk memotong komitmennya terhadap kesepakatan itu dan batas uranium 300 kg yang diperkaya akan segera dilanggar," kata sumber yang tidak disebutkan namanya itu, yang dikutip Sputnik dari Fars, Minggu (30/6/2019).

Sebelumnya pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Iran akan membuat langkah tegas lain dalam mengurangi kewajibannya di bawah JCPOA jika Instrumen Uni Eropa dalam Mendukung Pertukaran Perdagangan (INSTEX) tidak memenuhi persyaratan Teheran. Teheran telah mengingatkan pihak-pihak yang tersisa dalam JCPOA - Prancis, Jerman, Inggris, China, Rusia dan Uni Eropa - tentang keputusannya untuk meninggalkan beberapa bagian dari perjanjian.

Iran juga memberikan tenggat waktu 60 hari ke Eropa pada bulan Mei untuk menjamin kepentingannya berdasarkan perjanjian. Jika tidak, Teheran mengatakan, mereka akan terus meninggalkan kewajibannya dengan menangguhkan modernisasi reaktor nuklir di Arak dan terus meninggalkan pembatasan pada tingkat pengayaan uranium.

INSTEX secara resmi diluncurkan oleh Prancis, Jerman dan Inggris untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran dalam menghadapi sanksi AS lima bulan lalu, tetapi sejak itu Iran mengkritik alat tersebut sebagai langkah lemah dengan kapasitas terbatas. Negara-negara Uni Eropa telah mengatakan bahwa mekanisme tersebut pada awalnya akan menangani makanan dan obat-obatan, sementara Teheran menginginkan perdagangan minyak untuk dimasukkan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6052 seconds (0.1#10.140)