Menlu RI dan Jepang Bertemu, Bahas Rakhine hingga Peluang Kerja WNI
A
A
A
OSAKA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang Taro Kono di Osaka, Kamis (27/6/2019). Keduanya membahas berbagai topik, mulai dari situasi di Rakhine State, Myanmar, hingga peluang tenaga kerja Indonesia di sektor formal Jepang.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Kono menyambut baik Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. Dia juga menghargai kepemimpinan Indonesia di kawasan.
Ketika membahas perkembangan situasi di Rakhine State, Menlu Kono menyampaikan apresiasi atas peran AHA Centre. "AHA Centre telah melakukan tugas yang baik," katanya, seperti dikutip dari rilis pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima SINDOnews.
Terkait dengan isu kawasan, kedua Menlu berharap agar perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dapat diselesaikan pada akhir tahun ini.
Mengenai hubungan bilateral, kedua diplomat top tersebut sepakat bahwa pertemuan 2+2 (Menlu dan Menteri Pertahanan) akan diselenggarakan pada paruh kedua tahun 2019.
Pada kesempatan tersebut, Retno dan Kono turut menyambut baik selesainya perundingan General Review Kerja Sama Kemitraan Ekonomi (IJEPA) dan berkomitmen untuk menyelesaikan pembahasan protokol amandemen IJEPA sebelum akhir tahun 2019.
Lebih lanjut, kedua Menlu berkesempatan membahas kemajuan ketenagakerjaan dengan telah ditandatanginya nota kesepahaman atau MoU kerja sama penempatan tenaga kerja berketerampilan spesifik dan MoU kerja sama teknis untuk program pemagangan di Jepang.
Dengan dua kesepakatan tersebut, tenaga kerja terampil Indonesia—termasuk tenaga kerja magang Indonesia di Jepang—kini memiliki kesempatan lebih besar untuk mengisi bidang pekerjaan di sektor formal, seperti kesehatan, pertanian, perikanan dan otomotif.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Kono menyambut baik Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. Dia juga menghargai kepemimpinan Indonesia di kawasan.
Ketika membahas perkembangan situasi di Rakhine State, Menlu Kono menyampaikan apresiasi atas peran AHA Centre. "AHA Centre telah melakukan tugas yang baik," katanya, seperti dikutip dari rilis pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima SINDOnews.
Terkait dengan isu kawasan, kedua Menlu berharap agar perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dapat diselesaikan pada akhir tahun ini.
Mengenai hubungan bilateral, kedua diplomat top tersebut sepakat bahwa pertemuan 2+2 (Menlu dan Menteri Pertahanan) akan diselenggarakan pada paruh kedua tahun 2019.
Pada kesempatan tersebut, Retno dan Kono turut menyambut baik selesainya perundingan General Review Kerja Sama Kemitraan Ekonomi (IJEPA) dan berkomitmen untuk menyelesaikan pembahasan protokol amandemen IJEPA sebelum akhir tahun 2019.
Lebih lanjut, kedua Menlu berkesempatan membahas kemajuan ketenagakerjaan dengan telah ditandatanginya nota kesepahaman atau MoU kerja sama penempatan tenaga kerja berketerampilan spesifik dan MoU kerja sama teknis untuk program pemagangan di Jepang.
Dengan dua kesepakatan tersebut, tenaga kerja terampil Indonesia—termasuk tenaga kerja magang Indonesia di Jepang—kini memiliki kesempatan lebih besar untuk mengisi bidang pekerjaan di sektor formal, seperti kesehatan, pertanian, perikanan dan otomotif.
(mas)