Rouhani: Sanksi Tunjukkan AS Bohong Soal Upaya Dialog
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani menuturkan bahwa sanksi baru yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS), mengungkap kebohongan Washington soal keinginan untuk menggelar dialog dengan Teheran.
Kemarin, AS mengumumkan sanksi tambahan terhadap para pejabat Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran. Washington juga akan menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif akhir pekan ini.
“Anda (orang Amerika) mengajak kami untuk melakukan negosiasi. Jika Anda mengatakan yang sebenarnya, mengapa Anda secara bersamaan juga ingin memberikan sanksi kepada Menteri Luar Negeri kami? tanya Rouhani.
"Jelas bahwa Anda berbohong dalam tawaran pembicaraan dengan Teheran, yang telah berulang kali diajukan pemerintahan Donald Trump bersamaan dengan kampanye tekanan ekonomi dan gerakan militer melawan Iran," sambungnya, seperti dilansir PressTV pada Selasa (25/6).
Sementara itu, sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menyatakan, AS telah sepenuhnya menutup pintu diplomasi, dengan menjatuhkan sanksi Khamenei dan Zarif.
"Memberlakukan sanksi yang tidak berguna pada Ayatollah Ali Khamenei dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif adalah penutupan permanen jalur diplomasi," kata Mousavi.
Sedangkan Zarif menuturkan, keputusan AS menjatuhkan sanksi kepada Khamenei adalah bukti Washington tidak pernah tertarik mengambil jalur diplomasi dan cenderung memilih jalur militer.
Kemarin, AS mengumumkan sanksi tambahan terhadap para pejabat Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran. Washington juga akan menjatuhkan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif akhir pekan ini.
“Anda (orang Amerika) mengajak kami untuk melakukan negosiasi. Jika Anda mengatakan yang sebenarnya, mengapa Anda secara bersamaan juga ingin memberikan sanksi kepada Menteri Luar Negeri kami? tanya Rouhani.
"Jelas bahwa Anda berbohong dalam tawaran pembicaraan dengan Teheran, yang telah berulang kali diajukan pemerintahan Donald Trump bersamaan dengan kampanye tekanan ekonomi dan gerakan militer melawan Iran," sambungnya, seperti dilansir PressTV pada Selasa (25/6).
Sementara itu, sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menyatakan, AS telah sepenuhnya menutup pintu diplomasi, dengan menjatuhkan sanksi Khamenei dan Zarif.
"Memberlakukan sanksi yang tidak berguna pada Ayatollah Ali Khamenei dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif adalah penutupan permanen jalur diplomasi," kata Mousavi.
Sedangkan Zarif menuturkan, keputusan AS menjatuhkan sanksi kepada Khamenei adalah bukti Washington tidak pernah tertarik mengambil jalur diplomasi dan cenderung memilih jalur militer.
(esn)