Iran Kecam Aksi Provokatif AS
A
A
A
NEW YORK - Iran bersikeras mengatakan bahwa pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) telah memasuki wilayah udaranya dalam mode siluman. Iran menyebut penerbangan itu sebagai aksi provokatif dan sangat berbahaya dan membenarkan keputusannya untuk menembak jatuh pesawat itu.
Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi mengatakan, pesawat tak berawak AS terlibat dalam operasi mata-mata yang nyata. Dia menyebut penerbangan itu pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
"Sementara Republik Islam Iran tidak mencari perang, negara itu memiliki hak yang melekat untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap setiap tindakan bermusuhan yang melanggar wilayahnya, dan bertekad untuk dengan kuat mempertahankan tanah, laut, dan udara," kata Ravanchi dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan.
"Ini bukan tindakan provokatif pertama oleh Amerika Serikat terhadap integritas teritorial Iran," imbuhnya seperti dilansir dari AFP, Jumat (21/6/2019).
Pentagon mengecam penembakan itu sebagai serangan tak beralasan di ruang udara internasional. Pentagon mengklaim drone jenis RQ-4 Global Hawk berjarak sekitar 34 kilometer dari Iran ketika dihancurkan oleh rudal darat-ke-udara.
Insiden ditembak jatuhnya pesawat drone itu terjadi di tengah ketegangan tinggi antara AS dan Iran, yang telah dituduh oleh Washington melakukan serangan terhadap kapal tanker di dekat Selat Hormuz.
Teheran membantah berada di balik serangan itu tetapi sering mengancam akan memblokir jalur laut yang digunakan untuk memindahkan sebagian besar ekspor minyak dunia.
Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi mengatakan, pesawat tak berawak AS terlibat dalam operasi mata-mata yang nyata. Dia menyebut penerbangan itu pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
"Sementara Republik Islam Iran tidak mencari perang, negara itu memiliki hak yang melekat untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan terhadap setiap tindakan bermusuhan yang melanggar wilayahnya, dan bertekad untuk dengan kuat mempertahankan tanah, laut, dan udara," kata Ravanchi dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan.
"Ini bukan tindakan provokatif pertama oleh Amerika Serikat terhadap integritas teritorial Iran," imbuhnya seperti dilansir dari AFP, Jumat (21/6/2019).
Pentagon mengecam penembakan itu sebagai serangan tak beralasan di ruang udara internasional. Pentagon mengklaim drone jenis RQ-4 Global Hawk berjarak sekitar 34 kilometer dari Iran ketika dihancurkan oleh rudal darat-ke-udara.
Insiden ditembak jatuhnya pesawat drone itu terjadi di tengah ketegangan tinggi antara AS dan Iran, yang telah dituduh oleh Washington melakukan serangan terhadap kapal tanker di dekat Selat Hormuz.
Teheran membantah berada di balik serangan itu tetapi sering mengancam akan memblokir jalur laut yang digunakan untuk memindahkan sebagian besar ekspor minyak dunia.
(ian)