PBB: Jutaan Orang akan Banjiri Turki Jika Konflik Suriah Memburuk

Selasa, 11 Juni 2019 - 00:20 WIB
PBB: Jutaan Orang akan...
PBB: Jutaan Orang akan Banjiri Turki Jika Konflik Suriah Memburuk
A A A
NEW YORK - PBB menyatakan, setidaknya akan ada dua juta orang pengungsi yang akan melarikan diri ke Turki, jika situasi di Suriah kian memburuk. Hal ini disebabkan oleh minimnya jumlah bantuan yang masuk dan buruknya kondisi keamanan di wilayah itu.

Militer Suriah yang didukung Rusia terus melancarkan serangan terhadap gerilyawan di markas besar terakhir mereka di barat daya Suriah, dengan serangan udara dan serangan darat yang telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

"Ketakutan kami adalah jika ini terus berlanjut, dan jika jumlahnya terus melonjak, dan jika konflik meningkat, kita bisa melihat ratusan ribu, satu juta, dua, menuju perbatasan dengan Turki," kata Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk Suriah, Panos Moumtzis seperti dilansir Reuters pada Selasa (11/6).

Moumtzis kemudian mengatakan bahwa situasi di barat daya Suriah terus memburuk. Dia lalu menyebut kesepakatan antara Rusia dan Turki untuk mengurangi pertempuran di sana sudah tidak berlaku lagi.

"Kami melihat serangan yang benar-benar menargetkan, atau berdampak pada rumah sakit dan sekolah di daerah sipil, di daerah di mana terdapat populasi dan daerah perkotaan, yang seharusnya tidak terjadi menurut hukum humaniter internasional," ucapnya.

"Organisasi-organisasi bantuan telah didorong untuk membagikan lokasi mereka dengan pihak-pihak yang bertikai untuk menghindari serangan. Tetapi setelah serangan udara berulang-ulang terhadap rumah sakit, banyak pekerja bantuan tidak mempercayai permintaan semacam itu," ungkapnya.

Dia menegaskan situasi ini adalah bencana bagi kemanusiaan dan mendesak adanya intervensi langsung dari PBB untuk mencegah situasi semakin memburuk. "Beberapa bulan yang lalu, kami meminta untuk memastikan bahwa skenario mimpi buruk ini tidak akan terjadi. Sebenarnya, itu berlangsung di depan mata kita sendiri ketika kita berbicara," tukansya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)