Qatar Keberatan KTT Makkah Bersikap Keras terhadap Iran

Senin, 03 Juni 2019 - 09:48 WIB
Qatar Keberatan KTT Makkah Bersikap Keras terhadap Iran
Qatar Keberatan KTT Makkah Bersikap Keras terhadap Iran
A A A
DOHA - Qatar merasa keberatan dengan hasil KTT darurat di Makkah yang menyuarakan sikap keras terhadap Iran. Pertemuan darurat negara-negara Arab dan Islam itu diselnggarakan oleh Arab Saudi.

"Pernyataan itu mengecam Iran tetapi tidak merujuk pada kebijakan moderat untuk berbicara dengan Teheran," kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani kepada Al Jazeera, Senin (3/6/2019).

"KTT mengadopsi kebijakan Washington terhadap Iran dan bukan mempertimbangkan lingkungan (Teluk)," ujarnya.

Dia juga mempertanyakan persatuan yang diminta oleh negara-negara Arab karena Qatar sendiri masih diblokade oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

"Pernyataan KTT Teluk berbicara tentang Teluk yang bersatu, tetapi di mana itu di tengah kelanjutan blokade Qatar," ujarnya.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Abdullah bin Nasser Al Thani ikut menghadiri forum di Saudi atas undangan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Ada tiga KTT yang digelar, yakni KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

Tiga KTT darurat tersebut digelar di kota suci Makkah selama akhir pekan. Pertemuan digelar setelah serangan terhadap aset minyak, termasuk dua kapal tanker minyak Saudi di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).

Raja Salman mengecam Iran atas apa yang disebutnya sebaga "agresi terang-terangan" terhadap stabilitas dan keamanan internasional kawasan itu. Teheran menolaknya sebagai tuduhan tidak berdasar.

Pada Juni 2017, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberlakukan blokade darat, laut, dan udara di negara Teluk tersebut.

Kuartet Arab itu menuduh Qatar mendukung terorisme dan mengganggu stabilitas kawasan. Namun, Doha berkali-kali membantah tuduhan itu.

Doha beralih ke Teheran untuk meringangkan isolasi ekonominya. Negara itu mengambil impor utama dari Iran dan mengalihkan banyak penerbangan Qatar Airways di atas wilayah udara Republik Islam Iran.

Sebelumnya, Menlu Sheikh Mohammed mengatakan kepada Al-Araby yang berbasis di Inggris bahwa pernyataan akhir KTT Makkah dibuat tanpa masukan dari Qatar.

"Pernyataan-pernyataan dari KTT Teluk dan Arab sudah siap di muka dan kami tidak diajak berkonsultasi," katanya.

"Qatar keberatan dengan KTT Arab dan Teluk karena beberapa ketentuan mereka bertentangan dengan kebijakan luar negeri Doha," imbuh dia
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3177 seconds (0.1#10.140)