Militerisasi LCS, Jenderal AS Sebut Presiden China Ingkar Janji

Kamis, 30 Mei 2019 - 09:44 WIB
Militerisasi LCS, Jenderal...
Militerisasi LCS, Jenderal AS Sebut Presiden China Ingkar Janji
A A A
WASHINGTON - Kepala Staf Gabungan Pentagon, Jenderal Joseph Dunford mengatakan, Presiden China Xi Jinping mengingkari janjinya untuk tidak melakukan militerisasi Laut China Selatan (LCS). Ia pun menyerukan "aksi kolektif" untuk membuat Beijing bertanggung jawab.

Namun Dunford menegaskan jika ia tidak menyerukan aksi militer, tetapi menekankan bahwa ada kebutuhan untuk menegakkan hukum internasional.

"Musim gugur 2016, Presiden Xi Jinping berjanji kepada Presiden Obama bahwa mereka tidak akan melakukan militerisasi pulau-pulau itu. Jadi yang kita lihat hari ini adalah landasan pacu 10.000 kaki, fasilitas penyimpanan amunisi, penyebaran rutin kemampuan pertahanan rudal, kemampuan penerbangan, dan sebagainya," katanya dalam sebuah pembicaraan tentang keamanan dan pertahanan AS di lembaga Brooking.

"Jelas sekali mereka telah meninggalkan komitmen itu," imbuhnya.

"Laut Cina Selatan dalam penilaian saya bukan tumpukan batu," lanjutnya, mengacu pada serangkaian terumbu dan outcrops yang telah diklaim sebagai wilayah oleh China, direklamasi dan diperluas untuk mengakomodasi pasukan militer dan pesawat besar.

"Apa yang dipertaruhkan di Laut Cina Selatan dan tempat lain di mana ada klaim teritorial adalah aturan hukum, hukum internasional, norma dan standar," tuturnya.

"Ketika kita mengabaikan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan, norma, dan standar internasional, kita baru saja menetapkan standar baru," ujarnya.

"Saya tidak menyarankan tanggapan militer," tegas jenderal penting AS itu.

"Apa yang perlu terjadi adalah tindakan kolektif yang koheren bagi mereka yang melanggar norma dan standar internasional. Mereka perlu dimintai pertanggungjawaban sedemikian rupa sehingga pelanggaran di masa depan terhalang," jelasnya seperti dikutip dari AFP, Kamis (30/5/2019).

Dunford mengakui bahwa bangunan di terumbu karang yang diklaim China telah melambat.

Namun, ia berkata: "Saya berasumsi itu karena pulau-pulau itu sekarang telah dikembangkan ke titik di mana mereka menyediakan kemampuan militer yang diminta oleh China."

Washington frustrasi oleh ketidakmampuan untuk menghentikan kolonisasi militer China yang agresif di LCS. Negeri Tirai Bambu itu menolak klaim teritorial yang bertentangan oleh lima negara lain: Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia dan Filipina.

AS telah mengirim kapal-kapal angkatan laut melalui wilayah-wilayah yang diklaim oleh China sebagai "operasi kebebasan navigasi internasional," tetapi sebaliknya ternyata sulit merespons.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1271 seconds (0.1#10.140)