Realisasikan Resolusi Parlemen, Inggris Diserukan Akui Palestina
A
A
A
RAMALLAH - Pemimpin kabinet Otoritas Palestina, Mohammad Shtayyeh, meminta Inggris untuk merealisasikan pengakuan negara Palestina sesuai dengan resolusi yang disahkan oleh parlemennya beberapa tahun lalu.
Shtayyeh juga meminta Inggris untuk mengirim tim untuk memeriksa penyeimbangan Israel atas uang pajak yang dikumpulkannya untuk Otoritas Palestina.
Dalam pertemuan dengan delegasi parlemen Inggris di kantornya di Ramallah, Shtayyeh mengatakan bahwa pengakuan terhadap sebuah negara Palestina adalah penting pada saat ini sehubungan dengan laporan tentang niat Israel untuk mencaplok bagian dari Yudea dan Samaria.
Shtayyeh juga mendesak Inggris dan anggota Dewan Keamanan PBB lainnya untuk memulai konferensi perdamaian internasional berdasarkan legitimasi internasional seperti dikutip dari Israel National News, Rabu (29/5/2019).
Konferensi ini seharusnya menjadi aksi balasan terhadap 'Kesepakatan Abad Ini', yang saat ini dipromosikan Amerika Serikat untuk menyelesaikan konflik, dan untuk menyelamatkan solusi dua negara.
Beberapa negara Eropa, termasuk Inggris, dalam beberapa tahun terakhir telah mengakui negara Palestina. Tetapi ini adalah langkah simbolis yang memiliki sedikit, jika ada, efek diplomatik yang sebenarnya.
Pejabat PA telah menekan negara-negara Eropa untuk secara resmi mengakui "Palestina", dalam suatu langkah yang dimaksudkan untuk memotong pembicaraan damai langsung dengan Israel.
Shtayyeh juga meminta Inggris untuk mengirim tim untuk memeriksa penyeimbangan Israel atas uang pajak yang dikumpulkannya untuk Otoritas Palestina.
Dalam pertemuan dengan delegasi parlemen Inggris di kantornya di Ramallah, Shtayyeh mengatakan bahwa pengakuan terhadap sebuah negara Palestina adalah penting pada saat ini sehubungan dengan laporan tentang niat Israel untuk mencaplok bagian dari Yudea dan Samaria.
Shtayyeh juga mendesak Inggris dan anggota Dewan Keamanan PBB lainnya untuk memulai konferensi perdamaian internasional berdasarkan legitimasi internasional seperti dikutip dari Israel National News, Rabu (29/5/2019).
Konferensi ini seharusnya menjadi aksi balasan terhadap 'Kesepakatan Abad Ini', yang saat ini dipromosikan Amerika Serikat untuk menyelesaikan konflik, dan untuk menyelamatkan solusi dua negara.
Beberapa negara Eropa, termasuk Inggris, dalam beberapa tahun terakhir telah mengakui negara Palestina. Tetapi ini adalah langkah simbolis yang memiliki sedikit, jika ada, efek diplomatik yang sebenarnya.
Pejabat PA telah menekan negara-negara Eropa untuk secara resmi mengakui "Palestina", dalam suatu langkah yang dimaksudkan untuk memotong pembicaraan damai langsung dengan Israel.
(ian)