Nancy Patricia Pelosi Wanita Terkuat dalam Politik AS
A
A
A
NAMA NANCY Patricia Pelosi atau kerap dipanggil Nacy Pelosi membuat orang terkesima. Bagaimana tidak, dia memegang banyak peranan politik yang belum pernah dilakukan seorang wanita sebelumnya. Pelosi adalah politisi pertama dalam lebih dari 60 tahun yang menjadi juru bicara (speaker) DPR Amerika Serikat (AS) selama dua kali.
Dia juga satusatunya wanita dan yang tertua di jabatan itu. Dia merupakan wanita pertama dalam sejarah Amerika yang memimpin partai politik di kongres. Meski terbilang gaek, berusia 79 tahun pada 26 Maret lalu, semangat dan penampilannya tetap memesona. Barubaru ini namanya juga masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh versi majalah TIME (TIME 100: Most Influential People of 2019). Pada tahun lalu dia juga masuk dalam daftar yang sama.
Dia sempat pula menjadi cover majalah Rolling Stone edisi Maret lalu dengan tema “Women Shaping the Future”. Dia tampil bersama tiga politisi wanita lain: anggota DPR AS Jahana Hayes, Alexandria Ocasio-Cortez, dan Ilhan Omar. Dikutip Yahoo , awal tahun ini dia kembali menjadi juru bicara DPR AS. Tak mengherankan jika saat ini dia tercatat sebagai wanita terpilih paling kuat dalam sejarah AS. Posisinya berada di belakang wakil presiden.
Lebih penting lagi, dia akan memimpin kongres ke-116 yang memecahkan rekor, membuat sejarah, dan menciptakan perubahan nyata bagi perempuan. “Demokrasi kita akan diperkuat optimisme, idealisme, dan patriotisme dari kelas baru transformatif ini. Bekerja bersama, kami akan menebus janji impian Amerika untuk setiap keluarga, memajukan kemajuan untuk setiap komunitas,” sebutnya saat pidato awal tahun.
Dia berhasil mengumpulkan 220 suara mayoritas untuk “mengamankan” posisinya sebagai juru bicara. “Saya sangat bangga menjadi juru bicara di parlemen ini, yang menandai tahun ke- 100 wanita memiliki hak untuk memilih,” katanya sebelum kongres ke- 116. Ini bukan pertama kalinya Pelosi duduk di kursi kekuasaan.
Pada 2007 Pelosi menjadi perempuan pertama yang menjabat ketua DPR. Posisi ini diembannya empat tahun di bawah pengawasan ketat atas sikapnya terhadap jaminan sosial, kesehatan, dan imigrasi. “Ini adalah momen bersejarah bagi kongres dan bagi para wanita di negara ini. Ini adalah saat kita telah menunggu lebih dari 200 tahun. Tidak pernah kehilangan kepercayaan, kami menunggu selama bertahun-tahun perjuangan untuk mencapai hak-hak kami.
Tetapi, wanita tidak hanya menunggu; wanita sedang bekerja. Tidak pernah kehilangan kepercayaan, kami bekerja untuk menebus janji Amerika: semua pria dan wanita diciptakan sama,” katanya pada pidato pelantikannya, dikutip Cheat Sheet. Meski dunia politik terkenal keras, tidak menghalangi langkahnya terjun ke dunia yang didominasi kaum lelaki ini. Dia terkenal sebagai politisi yang lantang, vokal, dan tidak takut apa pun.
Saat ini dia juga masih vokal dan lantang melawan Presiden Trump yang dianggap tidak rasional. Selain itu, dikutip Zoomer, dia juga dikenal sebagai negosiator yang andal. Pada masa jabatan pertamanya sebagai juru bicara pada 2007 hingga 2011, dia berhasil menembus beberapa perundingan sulit. Termasuk perawatan kesehatan dan bailout Wall Street. Sepertinya Pelosi hendak menularkan semangat revolusionernya kepada para wanita muda yang ingin memilih karier di bidang politik.
“Apa yang terus saya katakan kepada wanita adalah tidak ada saus rahasia. Seorang pria berjas dengan dasi seperti terlihat ada yang istimewa, tapi tidak selalu. Anda memiliki sesuatu yang sangat istimewa untuk disumbangkan. Jangan biarkan siapa pun menggoyang kepercayaan diri Anda tentang apa yang Anda lakukan di sini,” ucapnya. Bagi Pelosi, dunia politik sudah tak asing lagi. Dia tumbuh besar di dunia yang kental dengan politik.
Dia belajar bagaimana cara mengatasi frustrasi terkait politik di awal kehidupannya saat tumbuh di Baltimore sebagai putri wali kota, Thomas DAlesandro Jr. Dikutip Notable Biographies , sejak kecil Pelosi sudah berada di sekeliling lingkungan yang kental dengan politik. Dia adalah anak terakhir dari enam bersaudara dan anak perempuan pertama.
Keluarganya tinggal di Jalan Albemarle di Little Italy dengan lingkungan kubu Partai Demokrat yang loyal dalam politik Maryland. Ayah Pelosi terkenal di Little Italy, kemudian menjadi legenda Baltimore. Ketika dia berusia tujuh tahun, ayahnya menjadi wali kota Italia-Amerika pertama di kota itu. Dia menjabat selama tiga periode.
Pada 1952, ketika Pelosi baru ber usia 12 tahun, dia diizinkan menghadiri Konvensi Nasional Demokrat yang pertama, ketika para delegasi memilih calon presiden partai mereka. Lingkungan inilah yang akhirnya membuat Pelosi “jatuh cinta” pada politik. Setelah lulus dengan gelar ilmu politik dari Trinity College pada 1962, Pelosi menikah dengan Paul Pelosi dan memiliki lima anak.
Pelosi terpilih menjadi anggota kongres pada 1988—ketika hanya ada 23 wanita dari 425 perwakilan. Sejak saat itu dia semakin serius di bidang politik dan kariernya terus meroket. Pada 2002, bersama anggota parlemen lain dari Partai Demokrat memilih untuk menjadikannya pemimpin minoritas di DPR.
Dia adalah wanita pertama yang memegang jabatan seperti itu. Partai Republik kadangkadang menyebut Pelosi sebagai “latte liberal “ karena pandangannya yang progresif secara politis tentang lingkungan, hak-hak reproduksi perempuan, serikat buruh, dan masalah-masalah lain.
Dia juga satusatunya wanita dan yang tertua di jabatan itu. Dia merupakan wanita pertama dalam sejarah Amerika yang memimpin partai politik di kongres. Meski terbilang gaek, berusia 79 tahun pada 26 Maret lalu, semangat dan penampilannya tetap memesona. Barubaru ini namanya juga masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh versi majalah TIME (TIME 100: Most Influential People of 2019). Pada tahun lalu dia juga masuk dalam daftar yang sama.
Dia sempat pula menjadi cover majalah Rolling Stone edisi Maret lalu dengan tema “Women Shaping the Future”. Dia tampil bersama tiga politisi wanita lain: anggota DPR AS Jahana Hayes, Alexandria Ocasio-Cortez, dan Ilhan Omar. Dikutip Yahoo , awal tahun ini dia kembali menjadi juru bicara DPR AS. Tak mengherankan jika saat ini dia tercatat sebagai wanita terpilih paling kuat dalam sejarah AS. Posisinya berada di belakang wakil presiden.
Lebih penting lagi, dia akan memimpin kongres ke-116 yang memecahkan rekor, membuat sejarah, dan menciptakan perubahan nyata bagi perempuan. “Demokrasi kita akan diperkuat optimisme, idealisme, dan patriotisme dari kelas baru transformatif ini. Bekerja bersama, kami akan menebus janji impian Amerika untuk setiap keluarga, memajukan kemajuan untuk setiap komunitas,” sebutnya saat pidato awal tahun.
Dia berhasil mengumpulkan 220 suara mayoritas untuk “mengamankan” posisinya sebagai juru bicara. “Saya sangat bangga menjadi juru bicara di parlemen ini, yang menandai tahun ke- 100 wanita memiliki hak untuk memilih,” katanya sebelum kongres ke- 116. Ini bukan pertama kalinya Pelosi duduk di kursi kekuasaan.
Pada 2007 Pelosi menjadi perempuan pertama yang menjabat ketua DPR. Posisi ini diembannya empat tahun di bawah pengawasan ketat atas sikapnya terhadap jaminan sosial, kesehatan, dan imigrasi. “Ini adalah momen bersejarah bagi kongres dan bagi para wanita di negara ini. Ini adalah saat kita telah menunggu lebih dari 200 tahun. Tidak pernah kehilangan kepercayaan, kami menunggu selama bertahun-tahun perjuangan untuk mencapai hak-hak kami.
Tetapi, wanita tidak hanya menunggu; wanita sedang bekerja. Tidak pernah kehilangan kepercayaan, kami bekerja untuk menebus janji Amerika: semua pria dan wanita diciptakan sama,” katanya pada pidato pelantikannya, dikutip Cheat Sheet. Meski dunia politik terkenal keras, tidak menghalangi langkahnya terjun ke dunia yang didominasi kaum lelaki ini. Dia terkenal sebagai politisi yang lantang, vokal, dan tidak takut apa pun.
Saat ini dia juga masih vokal dan lantang melawan Presiden Trump yang dianggap tidak rasional. Selain itu, dikutip Zoomer, dia juga dikenal sebagai negosiator yang andal. Pada masa jabatan pertamanya sebagai juru bicara pada 2007 hingga 2011, dia berhasil menembus beberapa perundingan sulit. Termasuk perawatan kesehatan dan bailout Wall Street. Sepertinya Pelosi hendak menularkan semangat revolusionernya kepada para wanita muda yang ingin memilih karier di bidang politik.
“Apa yang terus saya katakan kepada wanita adalah tidak ada saus rahasia. Seorang pria berjas dengan dasi seperti terlihat ada yang istimewa, tapi tidak selalu. Anda memiliki sesuatu yang sangat istimewa untuk disumbangkan. Jangan biarkan siapa pun menggoyang kepercayaan diri Anda tentang apa yang Anda lakukan di sini,” ucapnya. Bagi Pelosi, dunia politik sudah tak asing lagi. Dia tumbuh besar di dunia yang kental dengan politik.
Dia belajar bagaimana cara mengatasi frustrasi terkait politik di awal kehidupannya saat tumbuh di Baltimore sebagai putri wali kota, Thomas DAlesandro Jr. Dikutip Notable Biographies , sejak kecil Pelosi sudah berada di sekeliling lingkungan yang kental dengan politik. Dia adalah anak terakhir dari enam bersaudara dan anak perempuan pertama.
Keluarganya tinggal di Jalan Albemarle di Little Italy dengan lingkungan kubu Partai Demokrat yang loyal dalam politik Maryland. Ayah Pelosi terkenal di Little Italy, kemudian menjadi legenda Baltimore. Ketika dia berusia tujuh tahun, ayahnya menjadi wali kota Italia-Amerika pertama di kota itu. Dia menjabat selama tiga periode.
Pada 1952, ketika Pelosi baru ber usia 12 tahun, dia diizinkan menghadiri Konvensi Nasional Demokrat yang pertama, ketika para delegasi memilih calon presiden partai mereka. Lingkungan inilah yang akhirnya membuat Pelosi “jatuh cinta” pada politik. Setelah lulus dengan gelar ilmu politik dari Trinity College pada 1962, Pelosi menikah dengan Paul Pelosi dan memiliki lima anak.
Pelosi terpilih menjadi anggota kongres pada 1988—ketika hanya ada 23 wanita dari 425 perwakilan. Sejak saat itu dia semakin serius di bidang politik dan kariernya terus meroket. Pada 2002, bersama anggota parlemen lain dari Partai Demokrat memilih untuk menjadikannya pemimpin minoritas di DPR.
Dia adalah wanita pertama yang memegang jabatan seperti itu. Partai Republik kadangkadang menyebut Pelosi sebagai “latte liberal “ karena pandangannya yang progresif secara politis tentang lingkungan, hak-hak reproduksi perempuan, serikat buruh, dan masalah-masalah lain.
(don)