Malaysia Minta Warganya di Indonesia Berhati-hati
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia meminta warganya yang berada di Indonesia, khususnya di Jakarta, untuk berhati-hati setelah demo rusuh pecah pada Rabu, 22 Mei. Kementerian Luar Negeri setempat mengatakan sejauh ini tak ada warga Malaysia yang terlibat atau pun terpengaruh oleh demonstrasi.
Demo rusuh pecah setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Indonesia 2019. Massa yang tak terima dengan pengumuman KPU berdemonstrasi, termasuk di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dengan klaim ada kecurangan dalam pemilu.
Capres rival Joko Widodo, yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno sudah meminta para pendukungnya yang berdemo untuk tidak melakukan kekerasan dan diminta pulang ke rumah masing-masing.
Setidaknya enam orang tewas dan ratusan lainnya cedera dalam kerusuhan sejak Rabu kemarin.
"Warga Malaysia di Indonesia disarankan untuk menjauh dari kawasan-kawasan di mana para pemrotes berkumpul, ikuti perkembangan terakhir dan ikuti instruksi pemerintah setempat," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Star, Kamis (23/5/2019).
Kementerian yang berkantor di Jalan Wisma Putra itu mengatakan situasi di Jakarta Pusat masih terkendali, meskipun keadaan masih siaga tinggi.
"Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta telah melaporkan bahwa ada kemungkinan demonstrasi yang lebih besar dalam waktu dekat di depan kantor KPU dan Bawaslu, di Jakarta Pusat serta kota-kota lain di seluruh Indonesia," lanjut kementerian tersebut.
Kedutaan telah mengidentifikasi titik-titik panas di Jakarta seperti Tanah Abang, Thamrin, Sabang dan Menteng.
"Terus dapatkan informasi terbaru dari sumber berita lokal yang terverifikasi," imbuh kementerian itu yang dipublikasikan di Twitter.
Kedutaan Malaysia juga menerbitkan pemberitahuan konsuler 18 Mei, berupa saran lebih lanjut kepada warga Malaysia sehubungan dengan kekerasan di Jakarta.
"Seperti biasa, orang Malaysia yang berencana untuk mengunjungi negara asing lainnya disarankan untuk mendapatkan asuransi perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing," bunyi pemberitahuan konsuler tersebut.
Demo rusuh pecah setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Indonesia 2019. Massa yang tak terima dengan pengumuman KPU berdemonstrasi, termasuk di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dengan klaim ada kecurangan dalam pemilu.
Capres rival Joko Widodo, yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno sudah meminta para pendukungnya yang berdemo untuk tidak melakukan kekerasan dan diminta pulang ke rumah masing-masing.
Setidaknya enam orang tewas dan ratusan lainnya cedera dalam kerusuhan sejak Rabu kemarin.
"Warga Malaysia di Indonesia disarankan untuk menjauh dari kawasan-kawasan di mana para pemrotes berkumpul, ikuti perkembangan terakhir dan ikuti instruksi pemerintah setempat," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Star, Kamis (23/5/2019).
Kementerian yang berkantor di Jalan Wisma Putra itu mengatakan situasi di Jakarta Pusat masih terkendali, meskipun keadaan masih siaga tinggi.
"Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta telah melaporkan bahwa ada kemungkinan demonstrasi yang lebih besar dalam waktu dekat di depan kantor KPU dan Bawaslu, di Jakarta Pusat serta kota-kota lain di seluruh Indonesia," lanjut kementerian tersebut.
Kedutaan telah mengidentifikasi titik-titik panas di Jakarta seperti Tanah Abang, Thamrin, Sabang dan Menteng.
"Terus dapatkan informasi terbaru dari sumber berita lokal yang terverifikasi," imbuh kementerian itu yang dipublikasikan di Twitter.
Kedutaan Malaysia juga menerbitkan pemberitahuan konsuler 18 Mei, berupa saran lebih lanjut kepada warga Malaysia sehubungan dengan kekerasan di Jakarta.
"Seperti biasa, orang Malaysia yang berencana untuk mengunjungi negara asing lainnya disarankan untuk mendapatkan asuransi perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing," bunyi pemberitahuan konsuler tersebut.
(mas)