AS Keluarkan Peringatan untuk Pesawat Terbang di Teluk Persia
A
A
A
WASHINGTON - Para diplomat Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan bagi pesawat komersil yang terbang di atas Teluk Persia. Pesawat komersil menghadapi risiko salah diidentifikasi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.
Peringatan yang disampaikan oleh pos-pos diplomatik AS dari Administrasi Penerbangan Federal, FAA, itu menggarisbawahi risiko ketegangan saat ini terhadap kawasan yang penting bagi perjalanan udara global. Peringatan itu juga terjadi ketika Lloyd's of London memperingatkan akan meningkatnya risiko pengiriman laut di kawasan itu.
Perintah yang disampaikan oleh para diplomat AS di Kuwait dan UEA datang dari Pemberitahuan FAA kepada pilot pesawat terbang yang diterbitkan pada Kamis malam waktu AS. Peringatan itu mengatakan bahwa semua pesawat komersial yang terbang di atas perairan Teluk Persia dan Teluk Oman perlu mewaspadai meningkatnya kegiatan militer dan meningkatnya ketegangan politik.
"Ketegangan ini menghadirkan peningkatan risiko yang tidak disengaja terhadap operasi penerbangan sipil AS karena potensi salah perhitungan atau kesalahan identifikasi," bunyi peringatan itu seperti dikutip dari AP, Sabtu (18/5/2019).
Peringatan itu juga mengatakan pesawat bisa mengalami gangguan dengan instrumen navigasi dan gangguan komunikasi dengan sedikit atau tanpa peringatan.
Teluk Persia telah menjadi pintu gerbang utama bagi perjalanan Timur-Barat dalam industri penerbangan. Bandara Internasional Dubai di Uni Emirat Arab, yang merupakan rumah bagi maskapai Emirates, adalah yang tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional, sementara maskapai penerbangan jarak jauh Etihad dan Qatar Airways juga beroperasi di sini.
Dalam sebuah sebuah pernyataan, Emirates mengatakan mengetahui pemberitahuan itu dan telah menghubungi pihak berwenang di seluruh dunia.
"Tetapi saat ini tidak ada perubahan pada operasi penerbangan kami," kata Emirates.
Dua maskapai lain, serta Oman Air, tidak segera menanggapi permintaan komentar Sabtu tentang peringatan itu.
Kekhawatiran tentang kemungkinan konflik telah berkobar sejak Gedung Putih memerintahkan kapal perang dan pembom ke wilayah itu guna menangkal ancaman yang tidak dapat dijelaskan dari Iran. AS juga memerintahkan staf diplomtaik yang tidak penting untuk keluar dari Irak.
Baca Juga: AS Perintahkan Staf di Irak untuk Segera Hengkang
USS Abraham Lincoln dan kelompok tempurnya belum mencapai Selat Hormuz, mulut sempit Teluk Persia di mana sepertiga dari semua minyak diperdagangkan melalui laut. Seorang wakil Garda Revolusi telah memperingatkan bahwa setiap konflik bersenjata akan memengaruhi pasar energi global. Iran sudah lama mengancam akan bisa menutup selat itu.
Peringatan yang disampaikan oleh pos-pos diplomatik AS dari Administrasi Penerbangan Federal, FAA, itu menggarisbawahi risiko ketegangan saat ini terhadap kawasan yang penting bagi perjalanan udara global. Peringatan itu juga terjadi ketika Lloyd's of London memperingatkan akan meningkatnya risiko pengiriman laut di kawasan itu.
Perintah yang disampaikan oleh para diplomat AS di Kuwait dan UEA datang dari Pemberitahuan FAA kepada pilot pesawat terbang yang diterbitkan pada Kamis malam waktu AS. Peringatan itu mengatakan bahwa semua pesawat komersial yang terbang di atas perairan Teluk Persia dan Teluk Oman perlu mewaspadai meningkatnya kegiatan militer dan meningkatnya ketegangan politik.
"Ketegangan ini menghadirkan peningkatan risiko yang tidak disengaja terhadap operasi penerbangan sipil AS karena potensi salah perhitungan atau kesalahan identifikasi," bunyi peringatan itu seperti dikutip dari AP, Sabtu (18/5/2019).
Peringatan itu juga mengatakan pesawat bisa mengalami gangguan dengan instrumen navigasi dan gangguan komunikasi dengan sedikit atau tanpa peringatan.
Teluk Persia telah menjadi pintu gerbang utama bagi perjalanan Timur-Barat dalam industri penerbangan. Bandara Internasional Dubai di Uni Emirat Arab, yang merupakan rumah bagi maskapai Emirates, adalah yang tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional, sementara maskapai penerbangan jarak jauh Etihad dan Qatar Airways juga beroperasi di sini.
Dalam sebuah sebuah pernyataan, Emirates mengatakan mengetahui pemberitahuan itu dan telah menghubungi pihak berwenang di seluruh dunia.
"Tetapi saat ini tidak ada perubahan pada operasi penerbangan kami," kata Emirates.
Dua maskapai lain, serta Oman Air, tidak segera menanggapi permintaan komentar Sabtu tentang peringatan itu.
Kekhawatiran tentang kemungkinan konflik telah berkobar sejak Gedung Putih memerintahkan kapal perang dan pembom ke wilayah itu guna menangkal ancaman yang tidak dapat dijelaskan dari Iran. AS juga memerintahkan staf diplomtaik yang tidak penting untuk keluar dari Irak.
Baca Juga: AS Perintahkan Staf di Irak untuk Segera Hengkang
USS Abraham Lincoln dan kelompok tempurnya belum mencapai Selat Hormuz, mulut sempit Teluk Persia di mana sepertiga dari semua minyak diperdagangkan melalui laut. Seorang wakil Garda Revolusi telah memperingatkan bahwa setiap konflik bersenjata akan memengaruhi pasar energi global. Iran sudah lama mengancam akan bisa menutup selat itu.
(ian)