Putin Putuskan Rusia Akan Beli 76 Jet Tempur Siluman Su-57
A
A
A
MOSKOW - Rusia memutuskan akan membeli 76 unit pesawat tempur Sukhoi Su-57. Keputusan itu disampaikan Presiden Vladimir Putin dalam rapat dengan para pejabat pertahanan.
Menurut Putin pesanan puluhan pesawat tempur generasi kelima akan dibangun pada tahun 2028.
"Kami telah sepakat untuk membeli 76 jet tempur seperti itu tanpa kenaikan harga dalam periode waktu yang sama," kata Putin seperti dikutip dari kantor berita TASS, Kamis (16/5/2019).
Menurut Putin, kontrak pembelian 76 jet tempur Su-57 belum diteken. "Dalam waktu dekat kami akan menandatangani kontrak paket untuk memasok 76 jet seperti itu yang dilengkapi dengan senjata pemusnah modern dan dilengkapi dengan infrastruktur darat yang diperlukan," katanya.
Tiga resimen penerbangan Angkatan Udara Rusia dijadwalkan menerima pasokan perdana jet tempur Su-57 pada tahun ini.
Selama penerbangan baru-baru ini ke Pusat Tes Penerbangan Negara Chkalov ke-929 di wilayah Astrakhan, Rusia barat daya, pesawat kepresidenan Putin IL-96-300PU dikawal oleh enam Su-57.
Saat ini ada 10 prototip Su-57 yang menjalani berbagai tahap pengujian dan evaluasi dengan Angkatan Udara Rusia. Dua pesawat Su-57 diharapkan akan dikirim ke layanan masing-masing pada 2019 dan 2020.
Dalam rapat tersebut, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mencatat bahwa biaya per unit pesawat dan peralatan terkait turun 20 persen.
Lebih lanjut, Putin juga menekankan bahwa pesawat pengebom Tu-160M yang dimodernisasi melakukan penerbangan pertamanya pada bulan Februari 2018. Dia meminta pengembangan kemampuan tempur juga dilakukan pada pesawat militer lain dan helikopter.
Pemimpin Kremlin itu memuji kekuatan pesawat pencegat MiG-31 yang telah meningkat secara signifikan. Pesawat itu digunakan sebagai dasar untuk menciptakan sistem penerbangan rudal supersonik Kinzhal.
Presiden Putin percaya bahwa pesawat pengebom Tu-95 dan Tu-160 pembawa rudal strategis dan pengebom jarak jauh Tu-22M harus secara bertahap diperbarui. "Mereka semua harus memiliki kemampuan untuk tidak hanya membawa rudal jelajah terbaru tetapi juga sarana penghancuran lainnya," kata Putin.
Menurut Putin pesanan puluhan pesawat tempur generasi kelima akan dibangun pada tahun 2028.
"Kami telah sepakat untuk membeli 76 jet tempur seperti itu tanpa kenaikan harga dalam periode waktu yang sama," kata Putin seperti dikutip dari kantor berita TASS, Kamis (16/5/2019).
Menurut Putin, kontrak pembelian 76 jet tempur Su-57 belum diteken. "Dalam waktu dekat kami akan menandatangani kontrak paket untuk memasok 76 jet seperti itu yang dilengkapi dengan senjata pemusnah modern dan dilengkapi dengan infrastruktur darat yang diperlukan," katanya.
Tiga resimen penerbangan Angkatan Udara Rusia dijadwalkan menerima pasokan perdana jet tempur Su-57 pada tahun ini.
Selama penerbangan baru-baru ini ke Pusat Tes Penerbangan Negara Chkalov ke-929 di wilayah Astrakhan, Rusia barat daya, pesawat kepresidenan Putin IL-96-300PU dikawal oleh enam Su-57.
Saat ini ada 10 prototip Su-57 yang menjalani berbagai tahap pengujian dan evaluasi dengan Angkatan Udara Rusia. Dua pesawat Su-57 diharapkan akan dikirim ke layanan masing-masing pada 2019 dan 2020.
Dalam rapat tersebut, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mencatat bahwa biaya per unit pesawat dan peralatan terkait turun 20 persen.
Lebih lanjut, Putin juga menekankan bahwa pesawat pengebom Tu-160M yang dimodernisasi melakukan penerbangan pertamanya pada bulan Februari 2018. Dia meminta pengembangan kemampuan tempur juga dilakukan pada pesawat militer lain dan helikopter.
Pemimpin Kremlin itu memuji kekuatan pesawat pencegat MiG-31 yang telah meningkat secara signifikan. Pesawat itu digunakan sebagai dasar untuk menciptakan sistem penerbangan rudal supersonik Kinzhal.
Presiden Putin percaya bahwa pesawat pengebom Tu-95 dan Tu-160 pembawa rudal strategis dan pengebom jarak jauh Tu-22M harus secara bertahap diperbarui. "Mereka semua harus memiliki kemampuan untuk tidak hanya membawa rudal jelajah terbaru tetapi juga sarana penghancuran lainnya," kata Putin.
(mas)