Aksi Bela Palestina, Ribuan Orang Penuhi Jalanan London
A
A
A
LONDON - Ribuan orang dilaporkan membanjiri jalanan di London tengah, Inggris, dalam aksi bela Palestina. Ribuan demonstran ini menuntut diakhirinya pendudukan Israel atas tanah Palestina dan blokade di Gaza.
Aksi itu dimulai di Portland Place dan pengunjuk rasa berbaris melalui Oxford Circus dan Trafalgar Square untuk mencapai Downing Street, di mana kantor-kantor pemerintah berada. Teriakan "Bebaskan Palestina", dan "Akhiri Pengepungan di Gaza" mewarnai aksi ini.
Allison Pierce, salah satu orang yang terlibat dalam aksi itu mengatakan alasan dia terlibat dalam aksi itu, karena dirinya benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi pada orang-orang Palestina.
"Apakah Anda ingin tahu mengapa saya di sini hari ini? Saya benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi pada orang-orang Palestina," kata Pierce, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (12/5).
"Saya pikir ini adalah genosida dan saya pikir itu adalah pembunuhan. Itu tidak manusiawi dan ini adalah sebuah tragedi dan saya benar-benar terkejut. Itulah sebabnya saya di sini, saya di sini untuk rakyat Palestina, mereka adalah bangsa dan mereka harus memiliki negara mereka kembali," sambungnya.
Salah seorang demonstran lainnya, Glen Oliver mengatakan, komunitas internasional tidak bereaksi ketika orang-orang Palestina ditembak dengan darah dingin.
"Kenapa saya disini? Untuk mendukung solidaritas dengan Gaza yang sedang dibunuh sementara seluruh dunia hanya menonton dan orang-orang ini ditembak mati dengan darah dingin dengan impunitas oleh negara teror Israel," ungkapnya.
Aksi yang diprakarsai oleh Kampanye Solidaritas Palestina dan Koalisi Hentikan Perang, ini sendiri turut dihadiri oleh ikon perlawanan Palestina, Ahed al-Tamimi. Wanita 17 tahun itu menjadi ikon setelah ditangkap pada akhir 2017 oleh otoritas Israel dan kemudian dijebloskan ke penjara karena "menyerang" seorang tentara Israel.
Aksi itu dimulai di Portland Place dan pengunjuk rasa berbaris melalui Oxford Circus dan Trafalgar Square untuk mencapai Downing Street, di mana kantor-kantor pemerintah berada. Teriakan "Bebaskan Palestina", dan "Akhiri Pengepungan di Gaza" mewarnai aksi ini.
Allison Pierce, salah satu orang yang terlibat dalam aksi itu mengatakan alasan dia terlibat dalam aksi itu, karena dirinya benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi pada orang-orang Palestina.
"Apakah Anda ingin tahu mengapa saya di sini hari ini? Saya benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi pada orang-orang Palestina," kata Pierce, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (12/5).
"Saya pikir ini adalah genosida dan saya pikir itu adalah pembunuhan. Itu tidak manusiawi dan ini adalah sebuah tragedi dan saya benar-benar terkejut. Itulah sebabnya saya di sini, saya di sini untuk rakyat Palestina, mereka adalah bangsa dan mereka harus memiliki negara mereka kembali," sambungnya.
Salah seorang demonstran lainnya, Glen Oliver mengatakan, komunitas internasional tidak bereaksi ketika orang-orang Palestina ditembak dengan darah dingin.
"Kenapa saya disini? Untuk mendukung solidaritas dengan Gaza yang sedang dibunuh sementara seluruh dunia hanya menonton dan orang-orang ini ditembak mati dengan darah dingin dengan impunitas oleh negara teror Israel," ungkapnya.
Aksi yang diprakarsai oleh Kampanye Solidaritas Palestina dan Koalisi Hentikan Perang, ini sendiri turut dihadiri oleh ikon perlawanan Palestina, Ahed al-Tamimi. Wanita 17 tahun itu menjadi ikon setelah ditangkap pada akhir 2017 oleh otoritas Israel dan kemudian dijebloskan ke penjara karena "menyerang" seorang tentara Israel.
(esn)