Jong-un Perintahkan Militer Korut Pertahankan Postur Tempur Penuh
A
A
A
SEOUL - Diktator Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, telah memerintahkan militernya untuk mempertahankan postur tempur penuh di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS). Perintah ini menyusul penembakan tiga rudal pada Kamis kemarin yang merupakan peluncuran rudal kedua dalam seminggu.
Korut mengatakan uji coba itu adalah bagian dari latihan militer regulernya.
Media pemerintah Korut merilis gambar pada Jumat (10/5/2019) pagi yang memperlihatkan Kim Jong-un tampak gembira menyaksikan peluncuran rudal tersebut. Ini menjadi latihan militer kedua yang diamatinya dalam lima hari.
Media pemerintan Korut tidak menyebutkan senjata apa itu, tetapi militer AS mengatakan rudal-rudal itu adalah tiga rudal balistik jarak pendek seperti dikutip dari CBS News.
Korea Selatan (Korsel) mengklaim rudal-rudal tersebut mungkin bagian dari sistem senjata baru.
Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengatakan uji coba itu tidak cukup kuat untuk merusak hubungannya dengan Kim Jong-un.
"Mereka adalah rudal yang lebih kecil, mereka adalah rudal jarak dekat," kata Trump.
"Tidak ada yang senang dengan hal itu, tapi kita melihat dengan baik dan kita akan lihat, kita akan lihat. Hubungan berlanjut, tetapi kita akan melihat apa yang terjadi," imbuhnya.
Baca Juga: Trump Klaim Korut Tidak Siap Bernegosiasi dengan AS
Peluncuran rudal dalam seminggu terakhir ini menjadi yang pertama sejak 2017, dan pertanda pasti bahwa Kim Jong-un menjadi frustrasi setelah pertemuan puncak terakhir dengan Presiden Trump runtuh.
Secara teknis moratorium masih berlaku, tetapi Kim Jong-un telah memperingatkan AS untuk mengubah posisinya, atau tidak akan ada pertemuan puncak ketiga dengan Trump.
Baca Juga: Kim Jong-un Beri AS Waktu Hingga Akhir Tahun untuk Ubah Sikap
Mengatasi ketegangan di antara kedua negara lebih jauh, AS mengungkapkan bahwa mereka telah menyita kapal kargo Korut di lepas pantai Indonesia.
Kapal 17.000 ton, yang disebut "Wise Honest," kedapatan membawa batu bara Korut untuk ekspor yang bertentangan langsung dengan sanksi internasional. Penyitaannya menunjukkan tekad AS untuk memutuskan perdagangan Korut yang mungkin mendanai program nuklirnya.
Baca Juga: AS Sita Kapal Kargo Korut yang Ditangkap Indonesia
Korut mengatakan uji coba itu adalah bagian dari latihan militer regulernya.
Media pemerintah Korut merilis gambar pada Jumat (10/5/2019) pagi yang memperlihatkan Kim Jong-un tampak gembira menyaksikan peluncuran rudal tersebut. Ini menjadi latihan militer kedua yang diamatinya dalam lima hari.
Media pemerintan Korut tidak menyebutkan senjata apa itu, tetapi militer AS mengatakan rudal-rudal itu adalah tiga rudal balistik jarak pendek seperti dikutip dari CBS News.
Korea Selatan (Korsel) mengklaim rudal-rudal tersebut mungkin bagian dari sistem senjata baru.
Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengatakan uji coba itu tidak cukup kuat untuk merusak hubungannya dengan Kim Jong-un.
"Mereka adalah rudal yang lebih kecil, mereka adalah rudal jarak dekat," kata Trump.
"Tidak ada yang senang dengan hal itu, tapi kita melihat dengan baik dan kita akan lihat, kita akan lihat. Hubungan berlanjut, tetapi kita akan melihat apa yang terjadi," imbuhnya.
Baca Juga: Trump Klaim Korut Tidak Siap Bernegosiasi dengan AS
Peluncuran rudal dalam seminggu terakhir ini menjadi yang pertama sejak 2017, dan pertanda pasti bahwa Kim Jong-un menjadi frustrasi setelah pertemuan puncak terakhir dengan Presiden Trump runtuh.
Secara teknis moratorium masih berlaku, tetapi Kim Jong-un telah memperingatkan AS untuk mengubah posisinya, atau tidak akan ada pertemuan puncak ketiga dengan Trump.
Baca Juga: Kim Jong-un Beri AS Waktu Hingga Akhir Tahun untuk Ubah Sikap
Mengatasi ketegangan di antara kedua negara lebih jauh, AS mengungkapkan bahwa mereka telah menyita kapal kargo Korut di lepas pantai Indonesia.
Kapal 17.000 ton, yang disebut "Wise Honest," kedapatan membawa batu bara Korut untuk ekspor yang bertentangan langsung dengan sanksi internasional. Penyitaannya menunjukkan tekad AS untuk memutuskan perdagangan Korut yang mungkin mendanai program nuklirnya.
Baca Juga: AS Sita Kapal Kargo Korut yang Ditangkap Indonesia
(ian)