Rezim Kim Jong-un Minta Korut Tembakkan Rudal Jarak Jauh

Jum'at, 10 Mei 2019 - 10:27 WIB
Rezim Kim Jong-un Minta...
Rezim Kim Jong-un Minta Korut Tembakkan Rudal Jarak Jauh
A A A
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) meminta militer mempersiapkan uji tembak rudal jarak jauh. Permintaan ini muncul setelah dua rudal jarak pendek diuji tembak hari Kamis.

Ketegangan di Semenanjung Korea memamas lagi pada hari Kamis, setelah Amerika Serikat (AS) menangkap kapal kargo Korea Utara dan rezim Kim Jong-un menguji tembak dua rudal jarak pendek di perbatasan baratnya. Uji senjata itu dipantau langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan Kim telah memberikan lampu hijau untuk latihan tembak rudal jarak jauh.

"Perdamaian dan keamanan sejati negara dijamin hanya oleh kekuatan fisik yang kuat yang mampu mempertahankan kedaulatannya," tulis KCNA, Jumat (10/5/2019), mengutip pernyataan Kim Jong-un.

Pyongyang sejatinya telah menangguhkan uji coba senjata nuklir dan rudalnya pada tahun lalu sebagai bagian dari upaya diplomatiknya dengan Washington terkait denuklirisasi Semenanjung Korea. Namun, pertemuan kedua antara Kim dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu gagal menghasilkan kesepakatan apa pun.

Pyongyang sudah membongkar program nuklirnya dan meminta pencabutan sebagian sanksi AS. Namun, Trump menolak permintaan tersebut, yang menurut laporan media AS, atas desakan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton dan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo.

Trump telah mengabaikan kegagalan pertemuan keduanya dengan Kim. Dia bersikeras masih memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Kim dan menyatakan harapannya untuk melakukan pembicaraan lanjutan.

"Hubungan berlanjut ...Saya tahu mereka ingin bernegosiasi, mereka berbicara tentang negosiasi. Tapi saya pikir mereka tidak siap untuk bernegosiasi," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Bulan lalu, Kim mengunjungi Rusia dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Vladivostok. Pemimpin muda Pyongyang itu meminta Putin mengambil peran sebagai perantara dalam negosiasi dengan Washington.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5772 seconds (0.1#10.140)