Kudeta Gagal, Wakil Ketua Parlemen Oposisi Venezuela Ditangkap
A
A
A
CARACAS - Pihak berwenang rezim pemerintah Presiden Nicolas Maduro menangkap Wakil Ketua Majelis Nasional (Parlemen) pro-oposisi Venezuela, Edgar Jose Zambrano. Dia adalah wakil Juan Guaido, pemimpin oposisi yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara.
Majelis Nasional Konstituante Venezuela telah menghapus kekebalan hukum tujuh anggota parlemen pro-oposisi, termasuk Zambrano. Ketujuh politisi itu diduga mengambil bagian dalam kudeta yang gagal baru-baru ini.
Kepala Majelis Konstituante Nasional yang dikendalikan rezim Maduro, Diosdado Cabello, mengatakan Zambrano telah ditahan.
"Saya memberi tahu Anda bahwa beberapa menit yang lalu, salah satu pemimpin pemerintah...Edgar Zambrano ditahan," kata Cabello yang disiarkan langsung televisi pemerintah pada hari Rabu waktu Caracas.
Guaido melalui Twitter telah mengonfirmasi penangkapan wakilnya oleh agen intelijen. Menurutnya, Zambrano ditangkap agen dari badan intelijen SEBIN. Zambrano, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/5/2019), menolak dikeluarkan dari kendaraannya. Para agen intelijen kemudian menggunakan truk derek untuk membawanya ke markas besar SEBIN di Caracas.
Tujuh anggota parlemen yang dilucuti kekebalan hukumanya adalah Edgar Jose Zambrano, Luis Florido, Henry Ramos Allup, Richard Blanco, Marianela Lopez, Simon Calzadilla dan Americo de Grazia.
Jaksa menuntut mereka dengan tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi, berkomplot di depan umum untuk melanggar hukum, menghasut pemberontakan sipil, perebutan kekuasaan dan kejahatan lainnya.
Venezuela telah diguncang oleh kerusuhan sejak Januari ketika Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara dan diakui oleh Amerika Serikat dan puluhan negara lain.
Maduro, sebagai pemenang pemilu 2018 yang diakui oleh China, Rusia dan beberapa negara lain, menuduh Amerika Serikat berusaha menggulingkan pemerintahannya dan menjadikan Guaido sebagai "boneka" dalam upaya untuk mendapatkan sumber daya alam Venezuela.
Guaido membuat upaya baru untuk menggulingkan Maduro pada 30 April dengan menggelar demonstrasi di depan pangkalan militer La Carlota di Caracas. Namun, upaya itu gagal total. Kantor jaksa penuntut umum Venezuela telah meminta dikeluarkan 18 surat perintah penangkapan sehubungan dengan upaya kudeta.
Majelis Nasional Konstituante Venezuela telah menghapus kekebalan hukum tujuh anggota parlemen pro-oposisi, termasuk Zambrano. Ketujuh politisi itu diduga mengambil bagian dalam kudeta yang gagal baru-baru ini.
Kepala Majelis Konstituante Nasional yang dikendalikan rezim Maduro, Diosdado Cabello, mengatakan Zambrano telah ditahan.
"Saya memberi tahu Anda bahwa beberapa menit yang lalu, salah satu pemimpin pemerintah...Edgar Zambrano ditahan," kata Cabello yang disiarkan langsung televisi pemerintah pada hari Rabu waktu Caracas.
Guaido melalui Twitter telah mengonfirmasi penangkapan wakilnya oleh agen intelijen. Menurutnya, Zambrano ditangkap agen dari badan intelijen SEBIN. Zambrano, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/5/2019), menolak dikeluarkan dari kendaraannya. Para agen intelijen kemudian menggunakan truk derek untuk membawanya ke markas besar SEBIN di Caracas.
Tujuh anggota parlemen yang dilucuti kekebalan hukumanya adalah Edgar Jose Zambrano, Luis Florido, Henry Ramos Allup, Richard Blanco, Marianela Lopez, Simon Calzadilla dan Americo de Grazia.
Jaksa menuntut mereka dengan tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi, berkomplot di depan umum untuk melanggar hukum, menghasut pemberontakan sipil, perebutan kekuasaan dan kejahatan lainnya.
Venezuela telah diguncang oleh kerusuhan sejak Januari ketika Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara dan diakui oleh Amerika Serikat dan puluhan negara lain.
Maduro, sebagai pemenang pemilu 2018 yang diakui oleh China, Rusia dan beberapa negara lain, menuduh Amerika Serikat berusaha menggulingkan pemerintahannya dan menjadikan Guaido sebagai "boneka" dalam upaya untuk mendapatkan sumber daya alam Venezuela.
Guaido membuat upaya baru untuk menggulingkan Maduro pada 30 April dengan menggelar demonstrasi di depan pangkalan militer La Carlota di Caracas. Namun, upaya itu gagal total. Kantor jaksa penuntut umum Venezuela telah meminta dikeluarkan 18 surat perintah penangkapan sehubungan dengan upaya kudeta.
(mas)