Julian Assange Dihukum Penjara 50 Pekan

Kamis, 02 Mei 2019 - 08:55 WIB
Julian Assange Dihukum Penjara 50 Pekan
Julian Assange Dihukum Penjara 50 Pekan
A A A
LONDON - Pendiri WikiLeaks Julian Asssange divonis penjara 50 pekan oleh pengadilan London, kemarin, karena melewatkan pembebasan bersyarat dengan masuk Kedutaan Besar (Kedubes) Ekuador selama tujuh tahun.

Hakim Deborah Taylor membacakan vonis itu saat Assange melihatnya. Assange mengenakan jaket hitam dan kaos abu-abu.

Taylor menyatakan Assange memanfaatkan posisi istimewanya untuk mencemooh hukum dan mengungkapkan penghinaan pada pengadilan Inggris.

Dia divonis bulan lalu karena melewatkan pembebasan bersyarat pada Juni 2012 setelah perintah ekstradisi ke Swedia dalam tuduhan pemerkosaan. Vonis maksimal bisa berupa satu tahun di penjara.

“Anda tetap di sana selama hampir tujuh tahun, memanfaatkan posisi istimewa Anda untuk mencemooh hukum dan mengiklankan secara internasional penghinaan Anda pada hukum negara ini,” ungkap Hakim Taylor di Pengadilan Southwark Crown, dilansir Reuters.

Taylor menjelaskan, dibutuhkan dana pembayar pajak sebesar USD21 juta untuk memastikan Assange ditahan saat dia keluar dari kedubes itu. Para pendukung Assange mengecam vonis pengadilan tersebut.

Assange dituduh oleh dua wanita Swedia melakukan serangan seksual dan pemerkosaan pada 2010. Assange yang menyangkal tuduhan itu melawan melalui pengadilan atas perintah ekstradisi dan investigasi awal dihentikan.

Beberapa jam setelah Assange dipindahkan dari Kedubes Ekuador di London pada 11 April, kejaksaan AS mendakwa Assange melakukan konspirasi karena berupaya mengakses komputer pemerintah AS yang rahasia.

Dalam pemeriksaan pengadilan di London, Assange meminta maaf untuk semua tindakannya yang dianggap tidak menghormati hukum. “Saya meminta maaf pada mereka yang menganggap bahwa saya telah tidak menghormati mereka dengan cara saya menghadapi kasus saya. Ini bukan yang saya inginkan atau niatkan,” ujar Assange dalam surat yang dibacakan oleh pengacaranya Mark Summers.

“Saya menemukan diri saya berjuang dengan kondisi mengerikan sehingga tak satu pun baik saya atau mereka yang saya minta saran dapat bekerja untuk mengatasi kondisi ini. Saya lakukan apa yang saya pikir saat itu yang terbaik,” papar dia.

Summers menjelaskan di pengadilan bahwa Assange sangat takut pada 2012 bahwa dia akan dikirim dari Swedia ke AS dan puncaknya ke pusat penahanan Teluk Guantanamo di Kuba. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5116 seconds (0.1#10.140)