Lockheed Martin AS Kecam Jerman karena Tak Beli Jet Tempur F-35
A
A
A
BERLIN - Kontraktor pertahanan raksasa Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin, mengecam keputusan Jerman yang menolak membeli pesawat jet tempur siluman F-35 untuk menggantikan armada pesawat tempur Tornado-nya yang sudah tua. Anggota NATO di Eropa ini memilih Eurofighter atau pun jet tempur F/A-18 Boeing sebagai opsi pengganti Tornado.
Lockheed Martin, sebagai produsen F-35, menggambarkan keputusan Berlin itu sebagai "langkah mundur". Perusahaan itu juga memperingatkan kemampuan negara itu dalam beroperasi pada tingkat yang sama seperti sekutu NATO lainnya.
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen akan membuat keputusan akhir setelah menerima informasi terperinci dari Boeing dan Airbus tentang pesawat yang dianggap lebih unggul. Dia mensyaratkan pesawat tempur yang dipilih harus mampu membawa senjata nuklir AS untuk memenuhi kewajiban Jerman kepada NATO.
Lockheed Martin, yang berharap dapat menambah penjualan F-35 ke negara-negara Eropa, kecewa dengan keputusan Berlin. Wakil Presiden Lockheed Martin Amerika dan Eropa, Jonathan Hoyle, mengatakan kegagalan Berlin untuk memilih F-35 telah menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu dan mendorong pertanyaan; "Apa artinya bagi NATO?".
Menurut Hoyle, sejumlah duta besar juga telah menyatakan kekecewaan mereka terhadap keputusan Jerman.
"Ketika banyak negara berinvestasi dalam teknologi jet tempur generasi kelima dengan memilih F-35, Jerman—yang memiliki anggaran pertahanan terbesar—baru saja mengambil langkah mundur ini dan tidak akan berada di sana," kata Hoyle kepada Financial Times yang dikutip Express.co.uk, Rabu (1/5/2019).
"Jadi, ketika kami berangkat dan berkolaborasi bersama secara operasional, jika Anda menerbangkan pesawat jet generasi kelima, Anda tidak menginginkan jet generasi keempat di tengah operasi Anda karena semua orang dapat melihatnya," ujarnya.
Kepala staf angkatan udara Jerman dipecat tahun lalu setelah dia menyatakan preferensi yang jelas untuk F-35. Kementerian Pertahanan kemudian mengatakan bahwa mereka menyukai "solusi Eropa".
Airbus menyambut baik berita tentang Eurofighter yang jadi opsi pengganti armada jet tempur Tornado Jerman. Perusahaan itu meyakinkan Berlin bahwa jetnya menawarkan prospek risiko terendah.
Paris, mitra Eropa terdekat Berlin, telah memperingatkan bahwa membeli F-35 secara khusus dapat menggagalkan rencana untuk mengembangkan pesawat tempur baru Prancis-Jerman pada tahun 2040.
Komitmen pertahanan Jerman mendapat serangan reguler dari Presiden AS Donald Trump yang mengkritik pemerintah Angela Merkel karena gagal mengeluarkan dana yang cukup untuk pertahanan.
Lockheed Martin, sebagai produsen F-35, menggambarkan keputusan Berlin itu sebagai "langkah mundur". Perusahaan itu juga memperingatkan kemampuan negara itu dalam beroperasi pada tingkat yang sama seperti sekutu NATO lainnya.
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen akan membuat keputusan akhir setelah menerima informasi terperinci dari Boeing dan Airbus tentang pesawat yang dianggap lebih unggul. Dia mensyaratkan pesawat tempur yang dipilih harus mampu membawa senjata nuklir AS untuk memenuhi kewajiban Jerman kepada NATO.
Lockheed Martin, yang berharap dapat menambah penjualan F-35 ke negara-negara Eropa, kecewa dengan keputusan Berlin. Wakil Presiden Lockheed Martin Amerika dan Eropa, Jonathan Hoyle, mengatakan kegagalan Berlin untuk memilih F-35 telah menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu dan mendorong pertanyaan; "Apa artinya bagi NATO?".
Menurut Hoyle, sejumlah duta besar juga telah menyatakan kekecewaan mereka terhadap keputusan Jerman.
"Ketika banyak negara berinvestasi dalam teknologi jet tempur generasi kelima dengan memilih F-35, Jerman—yang memiliki anggaran pertahanan terbesar—baru saja mengambil langkah mundur ini dan tidak akan berada di sana," kata Hoyle kepada Financial Times yang dikutip Express.co.uk, Rabu (1/5/2019).
"Jadi, ketika kami berangkat dan berkolaborasi bersama secara operasional, jika Anda menerbangkan pesawat jet generasi kelima, Anda tidak menginginkan jet generasi keempat di tengah operasi Anda karena semua orang dapat melihatnya," ujarnya.
Kepala staf angkatan udara Jerman dipecat tahun lalu setelah dia menyatakan preferensi yang jelas untuk F-35. Kementerian Pertahanan kemudian mengatakan bahwa mereka menyukai "solusi Eropa".
Airbus menyambut baik berita tentang Eurofighter yang jadi opsi pengganti armada jet tempur Tornado Jerman. Perusahaan itu meyakinkan Berlin bahwa jetnya menawarkan prospek risiko terendah.
Paris, mitra Eropa terdekat Berlin, telah memperingatkan bahwa membeli F-35 secara khusus dapat menggagalkan rencana untuk mengembangkan pesawat tempur baru Prancis-Jerman pada tahun 2040.
Komitmen pertahanan Jerman mendapat serangan reguler dari Presiden AS Donald Trump yang mengkritik pemerintah Angela Merkel karena gagal mengeluarkan dana yang cukup untuk pertahanan.
(mas)