Kim Jong-un Pimpin Uji Tembak Senjata Kendali Taktis Korut

Kamis, 18 April 2019 - 23:18 WIB
Kim Jong-un Pimpin Uji...
Kim Jong-un Pimpin Uji Tembak Senjata Kendali Taktis Korut
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memimpin uji coba penembakan senjata kendali taktis tipe baru. Uji senjata ini menjadi diduga sebagai upaya Pyongyang untuk menunjukkan ketidaksenangannya terhadap perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) yang saat ini menemui jalan buntu.

"Keuntungan dari senjata ini adalah mode khusus untuk membimbing penerbangan dan muatan hulu ledak yang kuat," tulis media pemerintah Korea Utara, KCNA, dalam laporannya pada Kamis (18/4/2019).

Kim Jong-un, lanjut laporan itu, menggambarkan pengembangan senjata itu sebagai salah satu yang sangat penting dalam meningkatkan kekuatan tempur Tentara Rakyat. Uji tembak senjata itu berlangsung hari Rabu, namun baru dilaporkan hari Kamis.

"Tes hari Rabu dilakukan dalam berbagai mode penembakan pada target yang berbeda dan Kim memandu uji tembak," lanjut laporan tersebut.

Pengumuman media pemerintah itu muncul sehari setelah kelompok pemantau yang berbasis di AS, Center for Strategic and International Studies (CSIS) melaporkan bahwa aktivitas telah terdeteksi di situs nuklir utama Korea Utara. Menurut CSIS—yang menganalisis citra satelit—Pyongyang kemungkinan memproses ulang bahan radioaktif menjadi bahan bakar bom nuklir sejak pertemuan puncak di Hanoi dengan AS pada Februari lalu berakhir dengan kegagalan.

Pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi berakhir tanpa adanya kesepakatan tentang nasib program nuklir Pyongyang.

Sejak itu, Korea Utara mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan opsi untuk diplomasi dengan AS, dan Kim Jong-un mengatakan pada pekan lalu bahwa dia terbuka untuk berbicara dengan Trump hanya jika Washington datang dengan "sikap yang pantas".

Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS, Mark Fitzpatrick, kepada Al Jazeera mengatakan bahwa senjata yang diuji tembak adalah senjata taktis, bukan rudal.

"Korea Utara mungkin sedikit melebih-lebihkan untuk mendapatkan perhatian Amerika dan hanya itu masalahnya," kata Fitzpatrick.

"Kim ingin membuat Trump berpikir lagi tentang kesepakatan yang mungkin untuk kepentingan kedua negara (setelah pertemuan puncak Vietnam gagal)," ujarnya.

Gedung Putih mengaku mengetahui laporan uji senjata itu dan menolak berkomentar. Pentagon juga mengaku mengetahuinya, tapi tidak memiliki informasi untuk diberikan pada publik pada saat ini.

"Kim sedang mencoba membuat pernyataan kepada pemerintahan Trump bahwa potensi militernya semakin hari semakin meningkat," kata analis Center for the National Interest, Harry Kazianis.

"Rezimnya menjadi frustrasi dengan kurangnya fleksibilitas Washington dalam negosiasi baru-baru ini."

November lalu, KCNA melaporkan bahwa Kim mengawasi uji senjata taktis ultramodern yang baru dikembangkan, beberapa bulan setelah pertemuan pertamanya dengan Trump di Singapura.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1444 seconds (0.1#10.140)