Sumbangan Renovasi Notre-Dame Capai Ratusan Juta Euro

Rabu, 17 April 2019 - 09:25 WIB
Sumbangan Renovasi Notre-Dame...
Sumbangan Renovasi Notre-Dame Capai Ratusan Juta Euro
A A A
PARIS - Total dana yang terkumpul dari sumbangan masyarakat Eropa untuk perbaikan Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis, yang terbakar sebagian hingga kemarin sudah mencapai ratusan juta euro. BBC melansir, miliarder Francois-Henri Pinault, CEO Kering Group, menyumbangkan dana 100 juta euro. Perusahaan minyak Prancis juga menyumbangkan 100 juta euro. Sementara itu, keluarga Bernard Arnault, pemilik LVMH, menyumbangkan 200 juta euro.

Yayasan amal Prancis, Fondation du Patrimoine, meluncurkan proposal permintaan sumbangan dana berskala internasional untuk rekonstruksi katedral. Penawaran bantuan juga datang dari luar Prancis. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk bahkan mendesak negara anggota Uni Eropa (UE) untuk melakukan pertemuan.

Diketahui, berbagai bagian Katedral Notre-Dame luluh lantak dilalap api, Senin (15/4) waktu lokal. Sejauh ini penyebab kebakaran belum diketahui. Namun, sejumlah ahli menduga hal itu terjadi akibat kecelakaan. Kebakaran terjadi ketika Notre-Dame sedang menjalani renovasi besar.

Struktur utama, termasuk dua menara, berhasil diselamatkan oleh para petugas yang berjuang semalaman untuk memadamkan api. Namun, atap dan puncak gedung yang sudah berusia sekitar 850 tahun runtuh. Selama berabad-abad, Notre-Dame dianggap sebagai jantung umat Katolik di Prancis dan di seluruh dunia, juga tempat penyimpanan barang-barang antik yang tak ternilai.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan melakukan rekonstruksi. “Peristiwa terburuk dalam tragedi mengerikan ini ber hasil dihindari. Struktur utama katedral berhasil diselamatkan,” ujar Macron yang mengunjungi lokasi kebakaran pada Senin (15/4) malam, dikutip bbc.com.

“Kami akan membangun kembali katedral ini bersama-sama. Bangunan ini merupakan gedung bersejarah,” ucapnya. Pemerintah Prancis mengatakan, dampak kerusakan akibat kebakaran itu cukup besar. Juru Bicara Pemadam Kebakaran Prancis Letnan Kolonel Gabriel Plus mengatakan, seluruh atap katedral hancur, brankas rusak, dan puncak menara tidak utuh lagi. Dampaknya bisa lebih besar jika api tidak dijinakkan lebih cepat.

Menteri Kebudayaan Prancis Franck Riester menya ta kan, katedral bersejarah tersebut tidak stabil dan dapat runtuh. Para ahli yang bermaksud meng estimasi kerugian juga dilarang memasuki area katedral karena terlalu berbahaya. Kecemasan Riester patut dimaklumi.

Sebagian batu bangunan Notre-Dame mengalami keretakan yang parah. Tim gawat darurat dilaporkan berhasil menyelamatkan barang-barang bernilai tinggi, termasuk benda-benda keramat seperti mahkota duri yang diyakini dikenakan Yesus sebelum disalib sejak abad ke-13.

Jubah Raja Louis IX yang dikenakannya di Paris juga berhasil diselamatkan. “Kami memiliki solidaritas kuat, terutama dalam menyelamatkan karya-karya bernilai tinggi di dalam katedral. Barang-barang berharga itu berhasil disimpan di tempat aman.

Ini merupakan tragedi dunia,” kata Wali Kota Paris Anne Hidalgo. Notre-Dame dibangun selama pemerintahan Louis VII pada 1163. Namun, konstruksinya baru selesai pada 1345. Pada 1431, Henry VI menerima mahkota kerajaan di dalam katedral tersebut, termasuk Napoleon Bonaparte pada 1804.

Saat ini bangunan itu rata-rata menarik sekitar 13 juta pengunjung per tahun dari seluruh dunia. Di hari yang sama, kebakaran juga terjadi di Masjid Al-Aqsa, Palestina. Api diduga muncul dari ruang penjaga di atas atap ruang salat Marwani. Ruang salat Marwani berlokasi di bagian tenggara Haram al- Sharif, yang berisi Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa.

Saat ini ruang berkubah bawah tanah digunakan sebagai ruang salat umat muslim. Kejadian ini menyebabkan kerusakan kecil. Meski demikian, sebagian bangunan Masjid Al-Aqsa diduga dapat menjadi rapuh dan rawan roboh. Sejumlah ahli menduga kuat peristiwa itu terjadi akibat petasan yang dimainkan anak-anak.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1075 seconds (0.1#10.140)