Pastor Ini Penyelamat Mahkota Duri Yesus dari Kebakaran Notre-Dame
A
A
A
PARIS - Jean-Marc Fournier, seorang pastor Prancis dipuji sebagai pahlawan karena menyelamatkan Sakramen Mahakudus dan Mahkota Duri Yerus dari kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame Paris. Gereja bersejarah itu dilanda kebakaran pada Senin malam.
Katedral yang menjadi salah satu landmark arsitektur terbesar di dunia Barat itu terbakar di tengah renovasi yang sedang dijalankan.
Kepala pemadam kebakaran Paris, Jean-Claude Gallet, mengatakan struktur gereja telah diselamatkan setelah petugas pemadam kebakaran berhasil menghentikan penyebaran api ke menara tempat lonceng bergantung.
Kejaksaan Paris menyatakan kebakaran itu dianggap sebagai kecelakaan, dan kemungkinan akibat serangan teror sejauh ini diabaikan.
Publik Prancis khawatir tentang dampak kerusakan akibat kebakaran di katedral Notre-Dame karena banyak artefak di dalamnya. Awalnya, tiga artefak penting dilaporkan hilang selama kebakaran berlangsung. Itu termasuk fragmen terpisah dari Mahkota Suci Duri, peninggalan St Denis, dan peninggalan lain dari St Geneviève.
Namun berkat Pastor Jean-Marc Fournier, dua artefak termasuk Mahkota Suci Duri berhasil diselamatkan dari kehancuran. Fournier juga pernah memainkan peran penting dalam mendukung warga Paris setelah serangan teror Bataclan 2015.
“Pastor Fournier adalah pahlawan absolut,” kata seorang anggota layanan darurat Paris. “Dia tidak menunjukkan rasa takut sama sekali ketika dia langsung menuju relik di dalam katedral, dan memastikan mereka selamat. Dia berurusan dengan hidup dan mati setiap hari, dan tidak menunjukkan rasa takut," lanjut petugas tersebut, seperti dikutip Sky News, Rabu (17/4/2019) tanpa disebutkan namanya.
Mahkota Suci Duri diyakini sebagai sisa dari karangan bunga duri yang diletakkan di atas kepala Yesus Kristus pada saat penyaliban. Mahkota itu dibawa oleh Raja Prancis Louis IX ke Paris pada abad ke-13.
Artefak lain yang tidak terpengaruh oleh api adalah jendela Rose, tiga jendela kaca bundar yang berasal dari abad ke-13. Uskup Agung Paris mengatakan ketiganya telah diselamatkan.
Katedral yang menjadi salah satu landmark arsitektur terbesar di dunia Barat itu terbakar di tengah renovasi yang sedang dijalankan.
Kepala pemadam kebakaran Paris, Jean-Claude Gallet, mengatakan struktur gereja telah diselamatkan setelah petugas pemadam kebakaran berhasil menghentikan penyebaran api ke menara tempat lonceng bergantung.
Kejaksaan Paris menyatakan kebakaran itu dianggap sebagai kecelakaan, dan kemungkinan akibat serangan teror sejauh ini diabaikan.
Publik Prancis khawatir tentang dampak kerusakan akibat kebakaran di katedral Notre-Dame karena banyak artefak di dalamnya. Awalnya, tiga artefak penting dilaporkan hilang selama kebakaran berlangsung. Itu termasuk fragmen terpisah dari Mahkota Suci Duri, peninggalan St Denis, dan peninggalan lain dari St Geneviève.
Namun berkat Pastor Jean-Marc Fournier, dua artefak termasuk Mahkota Suci Duri berhasil diselamatkan dari kehancuran. Fournier juga pernah memainkan peran penting dalam mendukung warga Paris setelah serangan teror Bataclan 2015.
“Pastor Fournier adalah pahlawan absolut,” kata seorang anggota layanan darurat Paris. “Dia tidak menunjukkan rasa takut sama sekali ketika dia langsung menuju relik di dalam katedral, dan memastikan mereka selamat. Dia berurusan dengan hidup dan mati setiap hari, dan tidak menunjukkan rasa takut," lanjut petugas tersebut, seperti dikutip Sky News, Rabu (17/4/2019) tanpa disebutkan namanya.
Mahkota Suci Duri diyakini sebagai sisa dari karangan bunga duri yang diletakkan di atas kepala Yesus Kristus pada saat penyaliban. Mahkota itu dibawa oleh Raja Prancis Louis IX ke Paris pada abad ke-13.
Artefak lain yang tidak terpengaruh oleh api adalah jendela Rose, tiga jendela kaca bundar yang berasal dari abad ke-13. Uskup Agung Paris mengatakan ketiganya telah diselamatkan.
(mas)