Palestina: Israel Sita Ribuan Hektar Tanah di Lembah Yordania
A
A
A
RAMALLAH - Otoritas Palestina (PA) mengatakan, pihak berwenang Israel mengeluarkan pemberitahuan penyitaan untuk ribuan dunum tanah di wilayah Lembah Yordania di Tepi Barat yang diduduki. Dunum adalah unit pengukuran tanah era Ottoman, satu dunum setara dengan 1.000 meter persegi.
Mutaz Bisharat, seorang pejabat PA yang melacak aktivitas permukiman Israel di Lembah Yordania, mengatakan, pihak berwenang Israel telah mengarahkan perhatian mereka pada sekitar 51 ribu dunum tanah atau sekitar 5.100 hektar di kawasan yang membentang antara Yordania dan Tepi Barat, yang diduduki Israel di Israel.
Menurut Bishirat, rencana penyitaan tanah tersebut akan mempengaruhi kehidupan beberapa komunitas Badui yang tinggal di daerah tersebut.
"Pihak berwenang Israel telah menetapkan tanah itu sebagai 'daerah militer tertutup' dan mencegah warga Palestina pemilih tanah untuk memasukinya," kata Bisharat, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (16/4).
Sekitar 70 ribu warga Palestina, bersama dengan sekitar 9.500 pemukim Yahudi, saat ini tinggal di Lembah Yordania, sebidang tanah subur yang mencakup sekitar seperempat dari keseluruhan wilayah Tepi Barat.
Di bawah ketentuan perjanjian Oslo 1993 antara Israel dan PA, Tepi Barat dibagi menjadi Area A, B dan C. Area A berada di bawah kendali penuh administrasi dan keamanan PA. Area B berada di bawah kendali administrasi PA dan kontrol keamanan Israel dan Area C, yang meliputi Lembah Yordania, berada di bawah kendali administrasi dan keamanan eksklusif Israel.
Israel mengklaim bahwa Lembah Yordania sangat penting bagi keamanannya dan secara konsisten menolak gagasan untuk memasukan wilayah tersebut dalam perjanjian damai dengan Palestina.
Mutaz Bisharat, seorang pejabat PA yang melacak aktivitas permukiman Israel di Lembah Yordania, mengatakan, pihak berwenang Israel telah mengarahkan perhatian mereka pada sekitar 51 ribu dunum tanah atau sekitar 5.100 hektar di kawasan yang membentang antara Yordania dan Tepi Barat, yang diduduki Israel di Israel.
Menurut Bishirat, rencana penyitaan tanah tersebut akan mempengaruhi kehidupan beberapa komunitas Badui yang tinggal di daerah tersebut.
"Pihak berwenang Israel telah menetapkan tanah itu sebagai 'daerah militer tertutup' dan mencegah warga Palestina pemilih tanah untuk memasukinya," kata Bisharat, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (16/4).
Sekitar 70 ribu warga Palestina, bersama dengan sekitar 9.500 pemukim Yahudi, saat ini tinggal di Lembah Yordania, sebidang tanah subur yang mencakup sekitar seperempat dari keseluruhan wilayah Tepi Barat.
Di bawah ketentuan perjanjian Oslo 1993 antara Israel dan PA, Tepi Barat dibagi menjadi Area A, B dan C. Area A berada di bawah kendali penuh administrasi dan keamanan PA. Area B berada di bawah kendali administrasi PA dan kontrol keamanan Israel dan Area C, yang meliputi Lembah Yordania, berada di bawah kendali administrasi dan keamanan eksklusif Israel.
Israel mengklaim bahwa Lembah Yordania sangat penting bagi keamanannya dan secara konsisten menolak gagasan untuk memasukan wilayah tersebut dalam perjanjian damai dengan Palestina.
(esn)